SOLOPOS.COM - Garin Nugroho (dok)

Musyawarah perencanaan pembangunan tidak cukup hanya sampai tingkat kelurahan, namun perlu sampai tingkat kampung

Harianjogja.com, JOGJA-Bakal calon walikota dari jalur perseorangan, Garin Nugroho Riyanto mengungkapkan keinginannya menuju AB 1 berdasarkan kegelisahan sebagian besar masyarakat Jogja atas kondisi Jogja saat ini.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

“Pada 2017 merupakan masa transisi dari segala aspek. Jika semua solid maka kegelisahan akan memunculkan perubahan,” kata Garin, Sabtu (14/5/2016).

Menurutnya, warga sebenarnya sudah mengetahui dengan kegelisahannya, mulai dari pergeseran kota pendidikan, kebudayaan, pembangunan yang kurang tertata, maraknya kasus narkoba, intoleransi. Maka dibutuhkan pemimpin yang berani menjawab semua kegelisahan tersebut.

Jogja diakuinya memiliki banyak potensi untuk menjadi kota inpirasi kebangsaan. Namun selama ini potensi itu seakan terbenam oleh sektor ekonomi dan politik yang tak dirasakan semua pihak secara merata. Pemerintah pun seakan abai dengan adanya potensi itu, seakan Jogja tidak ada pilotnya.

Karena itu dirinya bersama Rommy Heryanto bertekad untuk mewujudkan harapan warga. “Kami berdua dan birokrasi nanti yang akan jadi pilot untuk membangkitkan jogja,” tegas Garin.

Sebelumnya ia juga menyatakan rancangan pembangunan harus berdasar usulan warga. Musyawarah perencanaan pembangunan tidak cukup hanya sampai tingkat kelurahan, namun perlu sampai tingkat kampung.

Karena warga di Kampung yang membentuk komunitas-komunitas yang menjadi ujung tombak pengembangan kota. “Nanti harus ada Dewan Kampung, perencanaan harus dari tingkat RT/RW,” ujar dia saat launching pos pengumpulan 45.000 KTP di kediamannya.

Sementara itu jalur perseorangan yang dipilihnya, Garin menyatakan bukan berarti antipati terhadap partai politik. Bagi dia, jalur partai atau perseorangan sama saja memiliki peluang yang sama bagi siapa pun yang ingin mencalonkan diri.

Hanya, ia menilai proses penjaringan yang digelar gerakan masyarakat Jogja Independet (JOINT) merupakan bagian dari pembelajaran politik bagi warga, dimanya proses seleksi dilakukan secara original, tanpa ada transaksi politik. Proses itu pula yang ia jalani hingga terpilih dalam konvensi JOINT.

Saat ini tim pemenangan Garin-Rommy Heryanto bertekad untuk mengumpulkan 45.000 KTP warga Jogja dari yang dibutuhkan 26.000 KTP. Garin mengaku sudah membentuk tim yang disebar ke kampung-kampung.

Selain itu sasaran dukungannya juga dari beberapa komunitas, organisasi masyarakat. “Sasaran dukungan menarik tokoh muhammadiyah, NU, komunitas, warga kampung dan kelompok minoritas serta representasi berbagai golongan,” ujar Garin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya