Jogja
Senin, 5 Desember 2016 - 07:40 WIB

PILKADA KOTA JOGJA : KPU Kota Jogja Gencarkan Sosialisasi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Keberadaan gubuk informasi yang merupakan terobosan di Kota Jogja itu yang aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi baru beberapa gubuk.

Harianjogja.com, JOGJA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja akan memaksimalkan sisa waktu dua bulan untuk mensosialisasikan pemilihan walikota dan wakil walikota (Pilwalkot) Jogja 2017 mendatang, untuk mencapai target partisipasi pemilih sebesar 67,5%.

Advertisement

“Kami akan genjot lagi keberadaan gubuk informasi sebagai wadah sosialisasi pilwali di 14 kecamatan,” kata Komisioner KPU Kota Jogja, Divisi Pendidikan Politik dan Humas, Sri Surani, saat dihubungi Minggu (4/12/2016).

Rani mengakui fungsi gubuk informasi belum maksimal. Dari catatannya, keberadaan gubuk informasi yang merupakan terobosan di Kota Jogja itu yang aktif melaksanakan kegiatan sosialisasi baru beberapa gubuk. Sisanya belum ada kegiatan.

Namun demikian, proses sosialisasi juga dilakukan KPU dengan berbagai media, di antaranya melalui spanduk dan menggandeng Pemerintah Kota Jogja ke desa-desa. Serta memaksimalkan keberadaan panitia pemilihan tingkat kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).

Advertisement

Sejumlah kalangan memprediksi adanya potensi tingginya angka pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya alias golput. Prediksi itu salah satunya terungkap dari hasil survei mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta (UAJY) yang dilakukan pada periode 21 Oktober-2 November.

Dalam survei tersebut, mayoritas warga Kota Jogja tidak tahu pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja. Dosen Ilmu Politik UAJY, Lukas Ispandriarno mengatakan meski tidak mewakili semua warga, namun hasil survei itu masukan untuk KPU, partai politik, dan tim paslon untuk menggencarkan sosialisasi.

Rani menyatakan hasil survei itu menjadi cambuk bagi lembaganya untuk terus menggencarkan sosialisasi. “Ini masukan positif buat kami selaku penyelenggara pilwali, kami akan maksimalkan lagi sosialisasi di siswa waktu kurang lebih dua bulan ini,” tegas Rani.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif