SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Kapolsek Mantrijeron sempat menyumbang beberapa lagu. Namun, dalam beberpa lirik lagunya terselip kata-kata Haryadi.

Harianjogja.com, JOGJA-Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Jogja menduga nyanyian Kepala Polsek Mantrijeron Komisaris Polisi Totok Suwantoro dalam acara kampanye di Kampung Dukuh, Kelurahan Gedongkiwo, Minggu (6/11/2016), termasuk pelanggaran.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

“Itu masuk dugaan pelanggaran karena sudah mengarahkan,” kata Anggota Panwas Kota Jogja, Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga, Iwan Ferdian.

Dalam acara mancing bareng yang digelar tim pemenangan pasangan calon walikota dan wakil walikota Jogja nomor urut dua Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi di Selokan Tanjungkiri, kemarin, Kapolsek Mantrijeron sempat menyumbang beberapa lagu. Namun, dalam beberpa lirik lagunya terselip kata-kata Haryadi.

Misalnya dalam lagu berjudul Balen. Pada paragraf pertama “Jan jane dik aku wis rindu, Wis rong tahun lawase ora ketemu, Eling eling dik jamane semono, Runtang runtung Dukung Pak Haryadi anane ra ono liyo,” demikian lagu yang dinyanyikan Kapolsek saat berduet dengan artis.

Pada paragraf ketiga masih di lagu yang sama Kapolsek kembali menyebut nama Haryadi, “Horotoyoh.. nganggo teklek kecemplung kalen, Timbang golek dik pak haryadi sowan mriki.”

Iwan menilai lirik yang dinyanyikan Kapolsek termasuk mengarahkan, padahal kapolsek harus netral dalam pilwalkot. “Tapi ini baru dugaan, nanti kita akan klarifikasi ke pak Kapolsek,” ujar Iwan.

Menurut dia, menghibur warga dalam acara kampanye termasuk bagian dari kampanye, terlebih ada unsur mengarahkan. “Memberikan sambutan aja sebenarnya enggak boleh apalagi menghibur,” kata Iwan.

Sementara itu Kapolsek Mantrijeron, Komisaris Polisi Totok Suwantoro menampik dikatakan mendukung salah satu calon. “Enggak ada niat untuk mendukung apalagi mengarahkan,” katanya saat dimintai klarifikasi. Dirinya hadir dalam acara kampanye tersebut untuk menjamin keamanan.

Lagu yang dinyanyikannya pun diakuinya hanya untuk hiburan. Selain menyumbang lagu, Totok juga memberikan pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Belum lama ini, kata dia, ada kehilangan sepeda motor diwilayah Mantrijeron.

Selain itu, dalam pesannya ia mengimbau para orangtua untuk tidak memberikan izin mengemudi sepeda motor kepada anaknya yang belum memiliki surat izin mengemudi (SIM), karena rata-rata kecelakaan di wilayah Mantrijeron korbannya adalah anak-anak muda yang belum pandai mengemudi.

Totok kembali menegaskan dirinya tidak terlibat dalam kampanye pasangan calon. Terlebih ia tidak memiliki hak pilih dalam pilwalkot. Ia hanya ingin memastikan setiap acara yang digelar di wilayahnya aman dan terkendali. Ia juga meminta agar kata-kata yang dianggap mengarahkan tidak perlu dibesar-besarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya