Jogja
Jumat, 18 Maret 2016 - 04:40 WIB

PILKADA KOTA JOGJA : Potensi Muncul Calon Independen Diprediksi Menguat

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan umum kepala daerah (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Kuatnya potensi muncul nama calon pemimpin dari kalangan independen itu ditengarai oleh kondisi partai politik (parpol) yang hampir sama, baik di tingkat daerah hingga di tingkat pimpinan pusat.

 

Advertisement

 

Harianjoja.com, JOGJA-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Walikota Jogja 2017 mendatang, diprediksi akan kuat melahirkan calon pemimpin dari kalangan perseorangan atau independen.

Pemerhati politik Universitas Atma Jaya Jogja, Lukas Ispandriarno saat dihubungi pada Kamis (17/3) mengatakan, kuatnya potensi muncul nama calon pemimpin dari kalangan independen itu ditengarai oleh kondisi partai politik (parpol) yang hampir sama, baik di tingkat daerah hingga di tingkat pimpinan pusat. Lukas menilai selama ini, parpol belum bisa menempatkan pemimpin daerah yang kredibel dari dalam tubuh partai atau kader.

Advertisement

“Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap parpol begitu sudah rendah. Itu menjadi problem di hampir semua parpol,” ungkapnya.

Sementara itu, Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Prof.Ahmad Syafii Maarif menyatakan, adanya calon pemimpin daerah dari kalangan independen itu sah menurut Undang-undang dan diperbolehkan oleh Mahkamah Konstitusi.

Hadirnya calon pemimpin dari kalangan independen ini juga menjadi penanda, sudah saatnya parpol untuk mengritik diri sendiri. Dengan masyarakat menjatuhkan pilihan kepada calon independen, itu artinya parpol sudah tidak berfungsi menjadi penyalur aspirasi rakyat, sebagaimana mestinya. Politik transaksional yang mewabah di internal parpol, menjadi salah satu penyakit demokrasi.
“Semestinya sekarang ini kalau ada pemilihan kepala daerah, baik Walikota atau Bupati, serahkan saja dengan pimpinan parpol di daerah itu, tidak usah dipilih oleh pemimpin di tingkat pusat. Itu tidak mendidik sama sekali, saya tidak setuju, tidak mendewasakan parpol,” ungkapnya, saat ditemui usai menghadiri penganugerahan Doktor Honoris Causa kepada Mahathir Muhammad, di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif