SOLOPOS.COM - Puluhan orang melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Pilkada 2017 di Gudang Pemkab Kulonprogo, Senin (23/1/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)
Pilkada Kulonprogo berjalan dengan lancar.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Pilkada 2017 di Kulonprogo dinyatakan berjalan relatif lancar. Meski begitu, ada sejumlah hal yang menjadi catatan evaluasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulonprogo.
Baca Juga : PILKADA KULONPROGO : Dewan Apresiasi Kesuksesan Pilkada 2017
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kulonprogo, Isnaini menyatakan siap menerima kritik dan saran dari pihak manapun, termasuk DPRD Kulonprogo. Dia pun menyadari masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Semuanya akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pemilihan umum berikutnya.
“Saya pikir itu bagus untuk perbaikan kita ke depan,” ujar Isnaini, Minggu (6/3/2017).
Isnaini menambahkan, ada perubahan terkait capaian angka partisipasi pemilih Pilkada 2017. Berdasarkan hasil perhitungan data scan formulir C1, angka partisipasi pemilih sebelumnya disebut 79,2 persen. Namun, angka tersebut belakangan diketahui mencapai 79,73 persen.
“Terdapat koreksi saat dilakukan rekapitulasi tingkat kecamatan dan kabupaten. Ada beberapa C1 yang salah menulis berkaitan dengan data pemilih sehingga ada sedikit beda,” kata dia.
Isnaini mengungkapkan, Kulonprogo menempati posisi pertama dalam capaian angka partisipasi pemilih yang diraih kabupaten/kota lain di DIY. Bukan hanya dibandingkan dengan Jogja yang juga mengikuti Pilkada 2017, melainkan juga Bantul, Sleman, dan Gunungkidul yang menyelenggarakan Pilkada 2015. Isnaini lalu memaparkan, angka partisipasi pemilih di Bantul diketahui mencapai 75,76 persen, Sleman 72,62 persen, Gunung Kidul 71,33 persen, sedangkan Jogja menempati urutan terakhir dengan 71,52 persen.