Jogja
Sabtu, 12 November 2016 - 19:20 WIB

PILKADA KULONPROGO : Hasto-Sutedjo Borong Jajanan Pasar dari Clorot Sampai Petai

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hasto Wardoyo dan Sutedjo bertemu di sekretariat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kulonprogo untuk mengambil formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah, Kamis (17/3/2016) sore.(Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Kulonprogo, pasangan Hasto-Sutedjo sosialisasi ke pasar tradisional

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pasangan Hasto Wardoyo dan Sutedjo melakukan kampanye dengan mengunjungi sejumlah pasar tradisional, Jumat (11/11/2016). Mereka berjanji menjunjung ekonomi kerakyatan dengan mengangkat potensi produk lokal.

Advertisement

Pasar Glaeng di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon menjadi pasar pertama yang dikunjungi Hasto dan Sutedjo, Jumat pagi. Keduanya langsung menyapa pedagang maupun warga lain yang sedang berbelanja. Mereka mencoba menanggapi beberapa warga yang menyampaikan keluhan maupun aspirasi. Hasto pun tampak beberapa kali melayani warga yang ingin berfoto bersama.

Pasangan nomor urut dua itu juga banyak membeli berbagai jenis makanan dari pedagang. Di antaranya tahu dan tempe bacem, petai, growol, kue pukis, serta kue clorot.

Advertisement

Pasangan nomor urut dua itu juga banyak membeli berbagai jenis makanan dari pedagang. Di antaranya tahu dan tempe bacem, petai, growol, kue pukis, serta kue clorot.

“Kami silaturahmi ke pasar untuk melihat kondisi pasar tradisional,” kata Hasto.

Hasto memaparkan, pasar di wilayah perbatasan tetap membutuhkan perhatian dari pemerintah. Menurutnya, pasar tradisional harus ditata agar lebih rapi dan nyaman bagi aktivitas jual beli. Namun, dia menegaskan jika penataan bukan lantas berarti penggusuran sehingga pedagang tidak perlu khawatir.

Advertisement

“Tadi ada keluhan jualan sepi kalau bukan hari pasaran. Tapi nanti perkembangan di daerah sini akan pesat jika ada bandara,” ujar dia.

Sementara itu, Sutedjo berpendapat proses jual-beli di pasar tradisional relatif berjalan baik. Harga sejumlah bahan pokok masih terjangkau masyarakat meski mengalami kenaikan. Komoditas yang dijual pedagang pun dinilai berkualitas baik dan layak konsumsi.

Sutedjo mengaku tidak mendengar keluhan dari pedagang terkait fasilitas pasar. Meski begitu, dia menyatakan revitalisasi pasar tradisional akan masuk dalam program kerja mereka apabila memenangkan Pilkada 2017.

Advertisement

“Kami tetap memikirkan bagaimana pasar menjadi lebih nyaman bagi para pedagang dan konsumen,” ungkap Sutedjo.

Sutedjo menambahkan, lokasi kampanye hari itu bukan hanya Pasar Glaeng. Mereka juga dijadwalkan blusukan ke Pasar Kranggan dan Kliwon di Kecamatan Galur dan Pasar Kasihan di Kecamatan Lendah.

“Kami tetap fokus pada ekonomi kerakyatan,” ucap Sutedjo.

Advertisement

Sebelumnya, kampanye dengan metode blusukan ke pasar tradisional juga ditempuh pasangan Zuhadmono Azhari dan BRAy Iriani Pramastuti, Selasa (8/11/2016) lalu. Zuhadmono berkunjung ke Pasar Wates dan Pasar Brosot Galur, sedangkan Iriani hadir di Pasar Sentolo. Mereka pun berjanji bakal lebih memperhatikan pasar tradisional sebagai roda penggerak perekonomian rakyat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif