SOLOPOS.COM - Salah satu model dalam fashion di acara tahun baru di Waduk Sermo, Kokap membawakan lukisan wajah Hasto Wardoyo pada Sabtu (31/12/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Kulonprogo masih menjadi fokus warga di Kulonprogo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perayaan tahun baru yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Kulonprogo terancam dinodai tindakan tidak netral aparat negara dalam pelaksanaan Pilkada Kulonprogo 2017. Pasalnya, salah satu model dalam acara tersebut tampil di panggung sembari membawa lukisan wajah Hasto Wardoyo.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Lukisan tersebut dibawakan oleh salah satu model dalam fashion show batik lokal. Model yang tampil membawa sejumlah lukisan tokoh yang juga dijadikan motif batik seperti Gusdur, Megawati, Joko Widodo, dan Hasto Wardoyo. Hasto sendiri merupakan petahana yang saat ini menjadi calon bupati Kulonprogo dengan nomor urut 2.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kulonprogo, Tamyus Rochman mengatakan kejadian tersebut sedang dalam kajian lebih lanjut. Saat ini, temuan tersebut masih dalam kajian Panwascam yang segera akan disampaikan ke Panwaskab. Hal tersebut diketahui dari pengawasan langsung oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat.

Sebagaimana diketahui, acara tersebut diselenggarakan di Waduk Sermo, Kokap dan dihadiri oleh ribuan masyarakat Kulonprogo. Tamyus menerangkan sedang dilakukan kajian apakah tindakan tersebut mengandung unsur pelanggaran atau tidak.

Meski demikian, ia mengakui kemungkinan adanya pelanggaran. “Jika seperti itu, bisa jadi masuk[pelanggaran terkait netralitas],”jelasnya pada Senin (2/1/2017).

Panwaslu akan menindaklanjuti temuan ini dengan melakukan kajian, klarifikasi kepada pihak terkait, dan rekomendasi. Terkait keterlibatan Aparatur Sipil Negara(ASN) maka rekomendasi akan disampaikan kepada Badan Kepegawaian daearh (BKD) terkait. Tamyus menambahkan jika memang terbukti ada pelanggaran, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi namun hanya bisa merekomendasikan.

Sebelumnya, Panwaslu juga sempat mendapatkan temuan terkait netralitas PNS Kulonprogo. Tamyus mengatakan diketahui ada beberapa PNS yang memiliki kegiatan dengan narasumber Hasto Wardoyo namun setelah dikaji lebih lanjut hal tersebut tidak mengandung unsur pelanggaran.

Ketika dikonfirmasi, Kepada Disparpora Kulonprogo, Krissutanto mengatakan tidak ada niatan untuk memihak pihak manapun terkait pilkada dalam acara tersebut. Pagelaran batik dimaksudkan untuk memerkan potensi lokal yang ada di Kulonprogo, salah satunya motif batik dengan gambat tokoh tertentu. “Tidak ada unsur kesengajaan sam asekali, gambarnya juga tidak terlalu jelas,” ujarnya.

Ia menjelaskan wajah dalam lukisan yang ditampilkan sebenarnya tidak terlalu jelas. Selain itu, tidak ada identitas ataupun lata belakang yang disebutkan secara gamblang dalam acara tersebut.

Krissutanto mengaku tidak tahu bahwa pagelaran batik tersebut akan turut menampilkan wajah Hasto Wardoyo. Padahal, sebelumnya juga telah dilakukan briefeng kepada pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pengurusan acara juga diserahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga.

Sementara itu, Eko Sutarmo dari Jogja Pro sebagai pelaksana acara mengatakan ditampilkannya wajah politisi PDI Perjuangan tersebut merupakan suatu ketidaksengajaan. Adapun, ikut ditampilkannya lukisan tersebut merupakan konsep dari pengisi acara dalam fashion show tersebut.

“Mengiranya hanya sekedar lukisan motif batik, tidak ada maksud untuk bersikap tidak netral,”urainya.

Meski sudah mewanti-wanti sejak awal, pelaksana acara hanya mengetahui jika ada sejumlah lukisan pahlawan yang akan ditampilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya