Jogja
Sabtu, 27 September 2014 - 07:20 WIB

PILKADA LANGSUNG BERAKHIR : Paguyuban Dukuh Bantul Anggap DPR RI Melukai Hati Rakyat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasari)

Harianjogja.com, BANTUL- Paguyuban Dukuh (Pandu) Bantul menilai RUU Pilkada yang telah disahkan alot di DPR RI dan dimenangkan kubu Koalisi Merah Putih (KMP) dengan sistem pilkada tak langsung telah melukai hati rakyat.

“Ini pertanda matinya kedaulatan rakyat. Hak pilih rakyat diberangus dan diserahkan ke segelintir partai politik untuk menentukan pemimpin daerah,” ucap Ketua Pandu Bantul Sulistya Admojo, Jumat (26/9/2014).

Advertisement

Menurutnya, pilkada tidak langsung menempatkan rakyat sekadar menjadi penonton. Ia pesimistis pilihan anggota legislatif memilih kepala daerah merupakan representasi dari kehendak rakyat yang diwakili.

“Ini artinya rakyat harus dipaksa menggunakan “baju” yang belum tentu cocok diberikan parpol. Kepala daerah independen pun harus otomatis hilang,” katanya.

Dia mendesak untuk segera dilakukan uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai jalur merebut kembali kedaulatan rakyat.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif