Jogja
Sabtu, 5 Desember 2015 - 06:40 WIB

PILKADA : Masyarakat Belum Mengenal Calon Pemimpin Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jelang Pilkada sebagian masyarakat masih belum begitu mengenal calon pemimpinnya.

 

Advertisement

Ilustrasi (Istimewa)

Harianjogja.com, BANTUL – Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung merupakan momen lima tahunan yang penting bagi masyarakat dalam menentukan siapa sosok kepala daerah. Pilkada juga dapat menjadi instrumen demokrasi bagi masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasinya dengan memilih calon kepala daerah yang sesuai.

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung merupakan momen lima tahunan yang penting bagi masyarakat dalam menentukan siapa sosok kepala daerah. Pilkada juga dapat menjadi instrumen demokrasi bagi masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasinya dengan memilih calon kepala daerah yang sesuai.

Pemahaman masyarakat terhadap pemilu dan mengetahui elektabilitas dari calon pemimpin sangat dibutuhkan. Hal ini terkait dengan kriteria ideal calon kepala daerah pada pemilukada langsung bagi masyarakat DIY. Sejauh ini pengetahuan ini masih minim didapatkan oleh masyarakat.

Hal ini diungkapkan Erni Zuhriyati. Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengatakan lewat Presentasi Pemaparan Hasil Diserminasi Penelitian Prediksi Akhir Tahun Laboratorium Ilmu Pemerintahan UMY di Gedung Ar Fachrudin A Lantai 5 Kampus Terpadu UMY, Jumat (4/12/2015).

Advertisement

Penelitian yang dilakukan Erni ini bertemakan Persepsi Masyarakat Terhadap Kriteria Ideal Calon Kepala Daerah pada Pemilukada Langsung DIY Tahun 2015. Riset ini dilakukan di tiga wilayah DIY yang akan melaksanakan Pemilukada Langsung serentak pada Rabu (9/12) nanti, yakni Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, dan Gunung Kidul.

Riset ini bekerjasama dengan laboratorium Ilmu Pemerintahan UMY memperoleh beberapa hasil, melalui sampel sebanyak 400 orang dengan rincian 133 responden dari kabupaten Bantul, 149 responden dari Sleman, dan 118 responden dari Gunung Kidul.

Hasil penelitian ini antara lain masyarakat akan adanya Pemilukada Langsung belum 100% mengetahuinya hanya 87% responden mengaku mengetahui adanya agenda Pemilukada tersebut. Sedangkan 34% menjawab tidak mengetahui.

Advertisement

Kedua, terkait dengan pemahaman masyarakat terhadap kandidat calon kepala daerah, berdasarkan riset yang dilakukan di tiga kabupaten, yaitu Bantul, Sleman, dan Gunung Kidul, hanya 65% responden yang mengetahui siapa saja calon yang akan berkompetensi pada Pemilukada tersebut, sisanya 38% responden mengetahui visi dan misi calon kepala daerah.

“Adapun visi misi yang paling diharapkan oleh masyarakat yang menjadi prioritas calon kepala daerah yaitu terkait dengan pengentasan kemiskinan, pendidikan dan kebudayaaan,” kata Erni.

Hasil ketiga, 73% responden menjadikan dasar penilaian calon kepala daerah berdasarkan kapabilitas atau kemampuannya dalam memimpin, sedangkan 35% responden masih menjadikan jenis kelamin sebagai prioritas masyarakat dalam memilih calon kepala daerah.

Advertisement

“Anehnya soal jenis kelamin sebagai pemimpin ini ada 90% memilih laki-laki ketimbang perempuan. Hal ini yang kami dapatkan di lapangan,” kata Erni.

Komisioner KPU DIY, Guno Tri Tjahjoko mengatakan penggerak dalam menyukseskan Pemilukada tidak hanya dilakukan oleh KPU dan Bawaslu saja. Butuh peran aktif masyarakat dalam mengawal dan berpartisipasi aktif dalam Pemilukada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif