Jogja
Jumat, 18 Desember 2015 - 15:55 WIB

PILKADA SERENTAK : Pilkada 2015 Gunungkidul Jadi Percontohan Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Taman Edukasi KPU Kabupaten Gunungkidul, Kamis (17/12/2015). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada serentak pada 9 Desember lalu, salah satunya di Gunungkidul. Pilkada ini menjadi percontohan nasional

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta (KPU DIY), Hamdan Kurniawan di sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Gunungkidul pada Rabu (16/12/2015) menyebutkan bahwa pelaksanaan Pilkada 2015 di Kabupaten Gunungkidul menjadi percontohan pelaksanaan Pilkada di Indonesia.

Advertisement

Pernyataan yang diungkapkan usai menghadiri rekapitulasi perhitungan perolehan suara Pilakda 2015 di kantor KPU Kabupaten Gunungkidul ini berdasarkan evaluasi KPU Republik Indonesia bahwa para pasangan calon (paslon) yang menjadi peserta Pilkada 2015 mampu legawa [ikhlas] dan berbesar hati memberikan selamat atas kemenangan paslon yang menang dalam penghitungan suara.

Hamdan menegaskan bahwa kondisi yang terjadi di Gunungkidul ini merupakan suatu hal yang baik.

“Padahal saat itu, hasil penghitungan perolehan suara belum diresmikan oleh KPU. Kami kemudian share mengenai informasi ini ke [KPU] beberapa provinsi, mereka menyatakan apresiasi. Karena di sejumlah daerah kita ketahui ada paslon yang kalah masih terus menjadi kompetitor, dan ada yang masih akan berjuang melakukan gugatan,” ungkapnya.

Advertisement

Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul, Zainuri Ikhsan mengatakan bahwa apresiasi bagi Pilkada Kabupaten Gunungkidul tidak lepas dari peranan berbagai pihak. Hanya memang partisipasi pemilih menyentuh 70,34% menjadi catatan tersendiri bagi KPU Kabupaten Gunungkidul.

Pihaknya memperkirakan bahwa ketika Pilkada, beberapa di antaranya ada sejumlah pemilih yang sudah berusia lanjut usia memilih untuk tidak hadir mencoblos di Tempat Pemungutan Suara, faktor turunnya hujan juga dinilai berpengaruh terhadap minimnya minat masyarakat untuk mencoblos.

“Tapi apakah faktor ini yang benar menyebabkan minimnya partisipasi pemilih, masih harus dibuktikan lewat riset,” imbuhnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : KPU Gunungkidul
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif