SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP mencopoti alat peraga kampanye yang terpasang di pinggiran Jl. Sukowati, tepatnya di kawasan Beloran, Sragen, Kamis (2/7/2015). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Pilkada Sleman sudah masuk masa kampanye, dan alat peraga dipasang oleh KPU

Harianjogja.com, SLEMAN-Alat Peraga Kampanye (APK) untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati Sleman telah selesai dicetak dan dipasang mulai Selasa (15/9/2015). Namun belum sampai sepekan, ditemukan APK berupa spanduk yang hilang. Beberapa juga ditemukan rusak.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

“Spanduk hilang di Lapangan TGP Seyegan,” kata Ketua Panwaslu Sleman, Djajadi, Jumat (18/9/2015). Pihaknya meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman segera menindaklanjuti kejadian tersebut.

Saat ini masih masuk masa pemeliharaan sehingga pihak ketiga yang ditunjuk KPU untuk menyelesaikan proyek pencetakan dan pemasangan APK harus bertanggung jawab mengganti. Menurut Djajadi, karena APK berupa spanduk dan baliho difasilitasi KPU menggunakan dana APBD, barang milik negara harus dirawat dan dijaga keamanannya.

Ia mengacu kontrak pencetakan bahwa pemeliharaan menjadi tanggung jawab pihak ketiga. Oleh karenanya pihak ketiga tidak hanya selesai sampai tahapan pencetakan tapi sampai masa pemeliharaan selama 100 hari. 100 hari terhitung sejak Rabu (16/9/2015) lalu.

Komisioner KPU Sleman Divisi keuangan Umum dan Logistik, Aswino Wardana, sudah mendapat laporan tentang hilangnya APK tersebut. Menurutnya yang berhak bertanggung jawab adalah pihak ketiga. “[Kehilangan] masih jadi tanggung jawab pihak ketiga. Hal ini juga sudah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat,” kata dia di ruangannya.

Menurutnya pemasangan APK masih perlu perbaikan karena beberapa titik kurang strategis. Hal ini menyusul laporan adanya pemasangan spanduk berdekatan yang ada di perbatasan Godean dan Moyudan.

Komisioner KPU Sleman Divisi hukum Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Imanda Yulianto, mengatakan agar meminimalisir kerusakan pada spanduk, pemasangan spanduk menggunakan bambu harus dijaga kekuatannya.

“Aturannya disangga pakai tiga bambu. Dua di pinggir dan satu di tengah biar kuat. Beberapa spanduk ada yang dipasang hanya pada pinggirnya saja jadi terkesan melengkung dan tidak terbaca,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya