Jogja
Kamis, 10 Desember 2015 - 12:20 WIB

PILKADA SLEMAN : Duh, Ada Pengumuman Lewat Pengeras Suara Masjid agar Jangan Mencoblos Calon Tertentu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pilkada Sleman ditemukan pelanggaran yakni ajakan tidak mencoblos yang diumumkan lewat surat suara masjid

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY menuding KPU gagal dalam melakukan rekrutmen pengawas yang memenuhi standar prosedur karena banyak pelanggaran terjadi dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak di tiga kabupaten.

Advertisement

Hasil pengawasan Bawaslu DIY pada pemungutan dan hitung suara di Bantul, Sleman, dan Gunungkidul, sebagian tempat pemungutan suara (TPS) mengalami persoalan klasik, yakni kekurangan surat suara. Meskipun demikian terdapat peristiwa menonjol di tiga kabupaten.

Komisioner Bawaslu DIY Bagus Sarwono mengungkapkan pagi hari sebelum pencoblosan Kuswanto Ketua DPC PDIP menggunakan pengeras suara di Masjid Jami Bantulan Sidoarum Godean  mengajak masyarakat untuk jangan memilih pasangan calon (paslon) nomor dua.

Moh Noor Thoyib, simpatisan PPP sekaligus pendukung paslon nomor dua mendatangi rumah Kuswanto dan bersitegang terkait pengumuman tersebut. Setelah itu, ada warga yang melakukan hal yang sama seperti Kuswanto dan menyampaikan agar jangan memilih paslon nomor satu.

Advertisement

“Pantia pengawas (Panwas) sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan meminta ditempatkan dua polisi untuk TPS yang ada di Bantulan,” ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Bawaslu DIY, Rabu (9/12/2015) sore.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif