Pilkada Sleman sudah masuk masa tenang, namun para paslon mengaku belum sempat menjangkau seluruh dusun dalam masa kampanye
Harianjogja.com, SLEMAN-Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) tinggal menghitung hari. Setiap pasangan calon (paslon) mengaku siap bertanding dalam pesta demokrasi. Meski belum semua masyarakat di pedusunan terjangkau tapi kampanye yang dilakukan menjadi kekuatan untuk menggalang suara. (Baca juga : PILKADA SLEMAN : Saat 2 Paslon Saling Debat tentang Pelayanan Ambulan…)
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Paslon nomor urut satu, Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana mengaku evaluasi kampanye selalu dilakukan setiap selesai kegiatan. Berdasarkan kampanye internal maupun eksternal selama ini, strategi gerilya ke masyarakat dinilai strategis.
“Kita tahu masyarakat senang ketemu kandidatnya dengan cara seperti itu,” ungkapnya, Jumat (4/12/2015).
Meski demikian belum semua wilayah terjangkau paslon secara langsung dan hanya dihadiri perwakilan tim pemenangan. Minimal, kata Yuni, masyarakat sudah pernah mendengar kata-kata pasangan Yuni-Danang. Bantuan yang dijanjikan menurutnya bisa menjadi stimulan bagi masyarakat di tingkat bawah.
Hal yang sama juga disampaikan paslon nomor dua, Sri Purnomo-Sri Muslimatun (Santun). “Keingin menjangkau semua dusun tampaknya tidak bisa karena saking banyaknya objek dan waktu yang sudah membatasi. Ada beberapa dusun yang belum kami datangi,” kata Sri Purnomo.
Menurutnya kegiatan kampanye sudah dilakukan maksimal. Siang dan malam sudah bertemu masyarakat, menyapa dan mengajak mereka untuk mendukung Santun.
Sri Purnomo berharap tingkat partisipasi warga Kabupaten Sleman melebihi 70%. “KPU sosialisasinya minim tapi kami berharap kesadaran masyarakat untuk memilih tinggi,” ungkapnya.