Jogja
Jumat, 11 Desember 2015 - 19:20 WIB

PILKADA SLEMAN : Partisipasi Pemilih Hanya 68% Jauh dari Target 85%

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - TPS 33 Dusun Sragan, Desa Trirenggo seperti basecamp para pegiat motor trail. (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Sleman untuk partisipasi pemilih, jauh dari target

Harianjogja.com, SLEMAN-Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman masih tergolong rendah. Berdasarkan hasil pantauan Panwaslu Sleman sementara, partisipasi pemilih hanya 68% padahal sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sleman menargetkan 85%.  (Baca juga : PILKADA SLEMAN : Penghitungan Tim Sukses, Sri Purnomo-Sri Muslimatun Menang di Semua Kecamatan)

Advertisement

Angka tersebut menunjukkan penurunan dari angka partisipasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 sebesar 81,7% dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 81,4%.

“Berdasarkan data kasar, partisipasi pemilih hanya 68 persen,” kata Anggota Panwaslu Sleman Divisi Pengawasan Pelanggaran, Sutoto Jatmiko, Kamis (10/12/2015).

Ia mengakui jika gelegar Pilkada Sleman kali ini memang kurang terasa. Perangkat desa hingga RT belum terlibat sepenuhnya dalam menyosialisasikan Pilkada. Seharunya, kata Totok, KPU Sleman lebih banyak melibatkan masyarakat di tingkat bawah untuk sosialisasi. “Ini hanya beberapa titik [sosialisasi] saja,” ungkapnya.

Advertisement

Meski data rekapitulasi formulir C1 di KPU Sleman belum selesai namun dari data kecamatan yang masuk menunjukkan tingkat partisipasi pemilih rendah.

Data KPU Sleman yang diunggah melalui website hingga pukul 18.08 WIB baru ada empat kecamatan yang telah menyelesaikan rekapitulasi. Di antaranya Kecamatan Gamping, Ngemplak, Turi dan Mlati.

Di antara empat kecamatan itu, tingkat partisipasi pemilih di Mlati paling rendah yakni hanya 67% dari total pemilih sebesar 68.910. Gamping 71% dari 66,269 pemilih. Ngemplak 73% dari 43.696 pemilih dan Turi 81% dari 26.863 pemilih.

Advertisement

Ketua KPU Sleman, Ahmad Shidqi secara tidak langsung mengakui jika tren partisipasi pemilih untuk Pilkada 2015 menurun. Namun pihaknya menilai partisipasi Pilkada jangan dibandingkan dengan Pileg, Pilpres maupun Pilkades. “Masing-masing punya karakteristik. Seperti atmosfir memilih, figur, dan karakter pemilihnya,” kata dia.

Pihaknya mengatakan, masyarakat harus meletakkan sosialisasi Sleman tidak sendiri tapi harus secara makro dengan daerah lain. “Secara makro melihat daerah lain, kita optimis Sleman capai target,” ungkapnya. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu proses rekapitulasi dari 17 kecamatan.

Advertisement
Kata Kunci : Pilkada Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif