SOLOPOS.COM - Pedagang ketupat Pasar Setan, Siti, menata dagangannya yang masih tersisa, Rabu (9/12/2015). ( Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Sleman dan aturan libur nasional belum berdampak pada pedagang kecil.

Harianjogja.com, SLEMAN-Saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman, Rabu (9/12/2015), situasi di beberapa pasar tradisional sepi. Meski pemerintah telah menetapkan sebagai hari libur nasional tapi beberapa pedagang masih mengeluhkan sepinya pembeli.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Hal itu disampaikan Siti, 50, pedagang sayur dan ketupat di Pasar Setan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok pada Harianjogja.com.

“Setiap hari bikin 100 ketupat. Biasanya jam sepuluh [10.00 WIB] gini sudah habis. Lha ini masih banyak,” kata Siti sembari menata dagangannya, Rabu (9/12/2015). Siti menjual ketupat dengan harga Rp5.000 per ikat.

Menurutnya sepinya pembeli Pasar Setan dikarenakan libur Pilkada yang tengah berlangsung. Sama seperti libur nasional lainnya, Pasar Setan akan selalu sepi. Lain dengan hari-hari aktif biasanya. “Ya sama kalau liburan, malah sepi. Habis nyoblos mungkin piknik,” kata dia.

Objek Wisata Diserbu Pengunjung

Situasi berbeda justru terjadi di sejumlah objek wisata. Seperti terlihat di Sindu Kusuma Edupark (SKE), ratusan pengunjung sudah memadati loket meski pintu belum dibuka.

“Tadi pagi sudah ada yang mau masuk tapi kami tolak. Sekitar seratus lebih,” kata General Affair SKE, Edi Maulana Setiawan.

Pihak managemen SKE sengaja mengubah jam operasional untuk memberi kesempatan kepada karyawan menggunakan hak suaranya terlebih dulu. Pada hari biasa buka mulai pukul 10.00-22.00 WIB, khusus Pilkada ini hanya beroperasi mulai pukul 15.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya