Jogja
Kamis, 10 Desember 2015 - 04:55 WIB

PILKADA SLEMAN : Pasar Tradisional Sepi, Pedagang Mengeluh

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang ketupat Pasar Setan, Siti, menata dagangannya yang masih tersisa, Rabu (9/12/2015). ( Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Pilkada Sleman dan aturan libur nasional belum berdampak pada pedagang kecil.

Harianjogja.com, SLEMAN-Saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman, Rabu (9/12/2015), situasi di beberapa pasar tradisional sepi. Meski pemerintah telah menetapkan sebagai hari libur nasional tapi beberapa pedagang masih mengeluhkan sepinya pembeli.

Advertisement

Hal itu disampaikan Siti, 50, pedagang sayur dan ketupat di Pasar Setan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok pada Harianjogja.com.

“Setiap hari bikin 100 ketupat. Biasanya jam sepuluh [10.00 WIB] gini sudah habis. Lha ini masih banyak,” kata Siti sembari menata dagangannya, Rabu (9/12/2015). Siti menjual ketupat dengan harga Rp5.000 per ikat.

Menurutnya sepinya pembeli Pasar Setan dikarenakan libur Pilkada yang tengah berlangsung. Sama seperti libur nasional lainnya, Pasar Setan akan selalu sepi. Lain dengan hari-hari aktif biasanya. “Ya sama kalau liburan, malah sepi. Habis nyoblos mungkin piknik,” kata dia.

Advertisement

Objek Wisata Diserbu Pengunjung

Situasi berbeda justru terjadi di sejumlah objek wisata. Seperti terlihat di Sindu Kusuma Edupark (SKE), ratusan pengunjung sudah memadati loket meski pintu belum dibuka.

Advertisement

“Tadi pagi sudah ada yang mau masuk tapi kami tolak. Sekitar seratus lebih,” kata General Affair SKE, Edi Maulana Setiawan.

Pihak managemen SKE sengaja mengubah jam operasional untuk memberi kesempatan kepada karyawan menggunakan hak suaranya terlebih dulu. Pada hari biasa buka mulai pukul 10.00-22.00 WIB, khusus Pilkada ini hanya beroperasi mulai pukul 15.00 WIB.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif