Jogja
Sabtu, 12 Desember 2015 - 06:40 WIB

PILKADA SLEMAN : Tim Yuni Akui Kalah Populer dari SP

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tim Yuni menyebut kekalahan ini berakar dari sosok Yuni yang kalah populer dibandingkan Sri Purnomo.

 

Advertisement

Meme pilkada 2015 (Twitter.com/@BarefKDI15_)

Harianjogja.com, SLEMAN-Rekapitulasi formulir C1 di tingkat kecamatan menunjukkan perolehan suara pasangan Sri Purnomo-Sri Muslimatun (Santun) unggul dibandingkan Yuni Satia Rahayu-Danang Wicaksana Sulistya (Yuda). Tim Yuni menyebut kekalahan ini berakar dari sosok Yuni yang kalah populer dibandingkan Sri Purnomo.

Pada periode 2010-2015, Sri Purnomo dan Yuni bersanding memimpin Sleman. Ketua Tim Yuda Koeswanto menilai selama Sri Purnomo menjabat Bupati Sleman, dia yang mengambil porsi lebih banyak untuk turun ke masyarakat. “Urusan ke bawah [masyarakat] dilakukan Sri Purnomo semuanya. Ini strategi menjaring suara agar saat 2015 sudah ada kedekatan emosional dengan rakyat,” kata Koeswanto pada Harian Jogja, Jumat (11/12/2015).

Advertisement

Porsi itu menurutnya tidak diberikan kepada Yuni selaku wakilnya. Menurut Koeswanto, calonnya (Yuni) tidak diberi tupoksi yang sama untuk berinteraksi pada warga secara langsung.

Strategi ini dinilai berhasil menjaring suara untuk Sri Purnomo dan pasangan barunya Sri Muslimatun dalam Pilkada 2015. “Figur calon kan jelas diperhitungkan rakyat kalau strateginya seperti itu,” jelasnya.

Meski demikian kekalahan ini menjadi evaluasi besar bagi kubu partai moncong putih ini. Ia tidak menampik jika selama ini regenerasi kader PDIP yang berkompeten menjadi pemimpin di daerah maupun legislatif sulit dilakukan. Oleh karena itu mulai 2016 akan didirikan sekolah kader tingkat DIY di Bantul.

Advertisement

“Sekolah kader untuk menggembleng kader untuk maju menjadi pemimpin daerah dan legislatif,” kata dia.

Sementara itu, Yuni yang banyak menghabiskan waktu di rumah lebih mengajak masyarakat untuk mengawal proses Pilkada hingga selesai. Menurutnya tahapan rekapitulasi masih panjang dan butuh untuk terus dikawal. “Kita menunggu rekap manual yang masih berjalan di KPU. Kawal suara rakyat yang telah beri kepercayaan kepada Yuni-Danang,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif