SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pilkades di Palihan Kecamatan Temon tak berjalan lancar. Pasalnya warga enggan terlibat dalam proses demokrasi tersebut 

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

 
Harianjogja.com, KULONPROGO -Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Palihan, Kecamatan Temon mengaku persiapan pemilihan kepala desa (pilkades) di wilayahnya tidak berjalan lancar. Pasalnya, warga Palihan ternyata enggan terlibat dalam kepanitiaan.

Ketua BPD Palihan, Heru mengaku telah berusaha melakukan sejumlah persiapan pada tiga bulan menjelang hari pelaksanaan pilkades. Mereka juga sudah menyosialisasikan rencana pembentukan panitia pelaksana kepada warga. Namun, kondisi Palihan yang akan jadi bagian lokasi pendirian bandara, rupanya membuat warga memilih bersikap pasif.

“Warga hanya ingin amannya. Mereka enggan menjadi panitia,” kata Heru saat mengikuti sosialisasi rencana pilkades serentak di Gedung Kaca, Wates, Rabu (3/6/2015).

Meski demikian, BPD Palihan masih terus mencoba melakukan pendekatan kepada warga agar mau berpartisipasi. Namun, warga masih pada pendiriannya. Wilayah yang dianggap kurang kondusif menjadi alasan utama. “Warga memang perlu kades tapi mereka keberatan untuk menjadi panitia,” ujar Heru kemudian.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyatakan bisa memahami dan memaklumi sikap warga Palihan. Banyaknya warga terdampak pembangunan bandara di sana membuat BPD maupun perangkat desa butuh melakukan pendekatan lebih. Hal itu demi memenuhi susunan panitia pilkades yang terdiri dari lima orang perangkat desa dan enam perwakilan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya