SOLOPOS.COM - Ilustrasi diorama pemungutan suara. (JIBI/Harian Jogja/Dok)
Harianjogja.com, BANTUL-Partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan politik di Desa Sendangsari, Pajangan Bantul dinilai masih rendah. Dari enam calon kepala desa yang akan bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) 15 Desember 2013 mendatang, ternyata tak ada satu pun calon perempuan.
Panitia Pelaksana Pilkades Desa Sendangsari yang disebut Tim 11, Zuchri Saren Satrio mengatakan, peserta Pilkades sejatinya cukup banyak berjumlah enam orang calon.
Namun satupun tak ada calon perempuan. Hal ini kata dia menunjukan, partisipasi perempuan masih rendah untuk terjun ke polistik. Isu gender perlu didorong di Sendangsari.
“Isu gender ini memang masih menjadi perhatian karena tak ada calon perempuan,” terangnya Kamis (21/11/2013).
Padahal, separuh lebih dari total 8.770 pemilih di Sendangsari adalah perempuan. Di sisi lain panitia menurutnya sudah berupaya mendorong keterlibatan perempuan.
Saat sosialisasi Pilkades, kaum perempuan didorong untuk ikut mendaftar, namun tak ada satu pun yang berminat. Jangankan untuk maju sebagai calon kepala desa, di unsur kepanitiaan Pilkades saja menurutnya hanya ada dua perempuan yang terlibat dari total 11 orang panitia.
Rio sapaan akrabnya menambahkan, di Sendangsari perempuan tak biasa terjun sebagai pemimpin. Kendati banyak perempuan yang bekerja mencari nafkah, selain membantu suaminya di sawah atau menjadi ibu rumah tangga.
Perempuan di sana kebanyakan bekerja sebagai penrajin. Apalagi desa ini memiliki potensi kerajinan batik kayu di Dusun Krebet.
Karenanya kata dia, pemimpin yang baru ke depan perlu berupaya mendorong isu gender dan partisipasi perempuan dalam politik. Selain beberapa isu penting lainnya yang juga menjadi pekerjaan rumah kepala desa yang baru.