Jogja
Selasa, 15 Oktober 2013 - 21:05 WIB

PILKADES SERENTAK DI SLEMAN : Pengamat : Setiap Pilkades Berpotensi jadi Ajang Judi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Haraanjogja.com, SLEMAN- Dosen Sosiologi Kriminal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM Suprapto mengatakan, setiap pelaksanan pilkades, dimana saja mesti berpotensi dijadikan ajang judi.

“Pemainnya pun tidak terbatas dari wilayah pelaksanaan, sebab kemungkinan besar pemain dari luar daerah pun bisa masuk. Yang bersifat spekulatif itu biasa dimanfaatkan orang-orang yang punya uang untuk ajang taruhan,” katanya, Senin (14/10/2013).

Advertisement

Ia mengatakan, gaya berjudi sudah terjadi lama bahkan pernah karena pernah dilegalkan kebiasaan itu sulit dihilangkan dari kehidupan masyarakat.

“Bukan hal yang tak mungkin ajang pilkades itu dijadikan peluang untuk berjudi. Taruhannya pun bisa dalam bentuk barang, seperti mobil, motor, bus, truk bahkan bisa rumah berserta isinya,” katanya.

Menurut dia, dalam perjudian untuk kelas seperti itu, biasanya sulit untuk dipantau oleh orang awam karena dilakukan secara rapi dan terkoordinasi. Untuk mendeteksi perjudian itu tidak bisa dilakukan tanpa model menyamar (participant observation).

Advertisement

“Untuk menyelidiki harus masuk menjadi participant mereka,” katanya.

Pemilihan kepala desa di Kabupaten Sleman akan dimulai pada 17 Oktober sampai dengan 10 November 2013, di 32 desa.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif