SOLOPOS.COM - Sejumlah calon kepala desa menandatangani kesepakatan damai di kantor Bappeda Sleman, Kamis (10/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harian Jogja.com, SLEMAN—Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin, mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai peredaran uang palsu (upal). Pasalnya jelang pilkades seringkali dimanfaatkan orang tertentu untuk memanfaatkan peredaran upal.

“Kalau kami temukan pasti kami angkat sebagai suatu masalah. Memang itu [peredaran uang palsu] perlu diwaspadai,” ujarnya seusai menghadiri penandatangan pilkades damai, di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman, Kamis (10/10/2013).

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Sebagai antisipasi, polisi, ujar Ihsan, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Jajaran Polres Sleman bersama  muspika, Kodim, koramil dan lainnya mencanangkan Gakumdu atau Penegakan Hukum Terpadu.

“Kami membentuk Gakumdu ada dari polisi, koramil, camat, desa serta intelijen untuk melakukan antisipasi [peredaran upal],” imbuhnya.

Pelaksanaan pilkades di Sleman akan digelar selama enam hari dalam dua bulan dari total 33 desa yang menyelenggarakan. Pada Kamis (17/10) mendatang diikuti enam desa, Sabtu (19/10) diikuti tiga desa. Kemudian pada Minggu (20/10) paling banyak akan diikuti 21 desa di Sleman. Sedangkan Senin (21/10), Rabu (23/10) dan Minggu (10/11) masing-masing diikuti hanya satu desa.

Sedangkan Bupati Sleman, Sri Purnomo, menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama pilkades. Dia berharap tidak ada yang menggunakan cara anarkis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya