SOLOPOS.COM - Bangsal Kepatihan (kratonwedding.com)

Sultan resmikan pintu baru keluar masuk kantor gubernur.

Harianjogja.com, JOGJA–Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan pintu selatan Kompleks Kepatihan, Kamis (28/12/2017). Peresmian ini juga menandai perubahan akses keluar masuk Kantor Gubernur.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Pintu sebelah barat yang awalnya menjadi akses utama menuju dan keluar Kompleks Kepatihan, mulai Jumat (29/12/2017) akan ditutup, dan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki yang hendak melaksanakan salat di Masjid Sulthoni.

Sebagai gantinya, pintu masuk beralih ke Jalan Suryatmajan di pintu selatan sisi barat dan pintu belakang (Jalan Mataram), sedangkan akses keluar melalui pintu selatan sisi timur.

Sri Sultan HB X menyatakan, ada dua alasan kenapa pintu masuk dan keluar Kompleks Kepatihan perlu menghadap selatan. Alasan pertama, Gubernur merasa kurang sreg karena tempatnya berkantor tidak seperti kantor pada umumnya. Sebab dalam sejarahnya, Kompleks Kepatihan adalah tempat tinggal Pepatih Dalem dan kantor Sekretaris dan Sekretariat Pemerintahan Pepatih Dalem.

“Masuk dari Malioboro belum ada pencerminan kantor. Secara prikologis saya merasa bentuknya belum seperti kantor sepenuhnya,” ucapnya.

Alasan berikutnya, ucap Sri Sultan HB X, adalah untuk mengurangi kepadatan Malioboro yang semakin hari semakin penuh oleh kendaraan. Hanya saja persoalannya, Jalan Suryatmajan bukan jalan dua arah. Dengan demikian, yang hendak menuju Kantor Gubernur tetap harus lewat Malioboro.

“Saya akan mohon ke Wali Kota [Haryadi Suyuti] karena itu adalah wewenangnya]. Kira kira mungkin enggak kalau bisa diubah jadi dua jalur? Bisa tidak jadi prioritas bagi tamu-tamu [dan staf] supaya bisa lewat sini sampai Malioboro?” kata Sri Sultan HB X di hadapan Haryadi.

Bahkan, ia mengaku akan mengirimkan surat resmi kepada Wali Kota Jogja agar keinginannya tersebut bisa terwujudkan. Raja Kraton Ngayogyakarta itu menambahkan, perubahan Jalan Suryatmajan jadi dua arah perlu dilakukan, sebab tidak mungkin para tamu-tamu protokoler mesti lewat pintu belakang.

Keberadaan pintu baru ini diharapkan bisa membuat orang-orang merasa nyaman dan membuat Kompleks Kepatihan serasa kantor sepenuhnya. “Semoga biro umum bisa menjaga tetap bersih jangan keliatan kering kalau musim kemarau dan jangan sampai ada yang jualan karena pencerminannya jadi kurang bagus,” ujar Gubernur.

Terkait permintaan Sri Sultan HB X, Haryadi menyatakan akan membuat petunjuk khusus di sekitaran Hotel Melia Purosani yang berisi informasi baru : semua kendaraan dilarang melintas menuju barat, kecuali yang hendak menuju kantor Gubernur.

Ketua DPD Golkar DIY ini menambahkan, nantinya akan dipasang rambu di dekat pintu selatan supaya orang tidak bablas menuju Malioboro. “Teknisnya nanti dengan ditlantas. Kalau memang diizinkan akan mulai dilakukan pada 2 Januari,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya