Solopos.com, JOGJA — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berminat untuk mengelola sampah di TPA Piyungan. Rencananya PLN akan mengolah sampah di TPA Piyungan menjadi tenaga listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta kini tengah menyiapkan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mencari jalan keluar menyelesaikan masalah sampah di DIY. Sebanyak lima investor telah menawarkan diri untuk mengolah sampah di DIY, dua investor yang tertarik adalah PT PLN dan IKEA.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesia (EPI), Mamit Setiawan, mengatakan PLN EPI memberikan pendampingan kepada tim percepatan penanganan sampah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY agar masalah sampah bisa diurai dengan skema yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Melalui prinsip multiple products waste management circular economy. Salah satu produk pengolahan sampah berbentuk BBJP [bahan bakar jumputan padat] yang akan dimanfaatkan untuk co-firing batubara di PLTU [Pembangkit Listrik Tenaga Uap],” ucapnya, Selasa (15/8/2023).
Ihwal kapan dan di PLTU mana co-firing akan diaplikasikan, Mamit mengatakan saat ini masih didiskusikan agar lebih matang.
Co-firing adalah teknik substitusi PLTU batubara dengan bahan biomassa dengan rasio tertentu. Biomassa yang digunakan bisa berasal dari pelet kayu, cangkang sawit, serbuk gergaji, hingga sampah. Co-firing tidak hanya bicara tentang sumber energi listrik, tetapi juga pada penanganan sampah.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Siap Jadi Investor, PLN Ingin TPA Piyungan Hasilkan Pelet Sampah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap