Jogja
Minggu, 11 Desember 2016 - 20:20 WIB

PNS Bantul Diharapkan Jadi Contoh Peralihan ke Bright Gas 5,5 Kg Bagi Warga

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kegiatan promosi bright gas di Pasar Wates, Jumat (25/11/2016). (Harian Jogja/ Sekar Langit Nariswari)

PNS Bantul diarahkan menjadi contoh penggunaan bright gas

Harianjogja.com, BANTUL– Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu surat dari PT Pertamina untuk merealisasikan program penggunaan bright gas bagi pegawai negeri sipil setempat.

Advertisement

“Rencana program penggunaan bright gas bagi PNS itu kita masih menunggu surat dari Pertamina, dan Pertamina baru akan menghitung dulu berapa kebutuhan untuk permulaan,” kata Kepala Disperindagkop Bantul Sulistyanto di Bantul, baru-baru ini.

Menurut dia, Pemkab Bantul mempunyai program penggunaan bright gas ukuran 5,5 kilogram bagi para PNS Bantul, upaya ini sebagai langkah awal dalam mendukung peralihan konsumen elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram ke bahan bakar baru itu.

Ia mengatakan, program penggunaan bright gas bagi PNS Bantul itu sudah disampaikan dan disepakati dalam rapat koordinasi bersama perwakilan PT Pertamina dan Hiswana Migas beberapa hari lalu, sehingga tinggal merealisasikan.

Advertisement

“Program ini memang tidak wajib bagi PNS, namun hanya kesepakatan agar mengawali peralihan konsumen dari sebelumnya tigakilo ke 5,5 kilogram, karena elpiji tiga kilo diprioritaskan bagi rumah tangga miskin dan industri mikro,” katanya, seperti dikutip dari Antara.

Sulis sapaan akrabnya mengatakan, dalam realisasinya nanti setiap pangkalan yang ditunjuk agen Pertamina harus menyediakan isi ulang bright gas dan penukarannya sehingga PNS dimudahkan dalam pemakaian gas nonsubdisi itu.

“Yang wajib menyediakan itu pangkalan yang sebulan mendapat pasokan 400 tabung tiga kilogram dari Pertamina. Dan kalau di Bantul pangkalan yang seperti itu jumlahnya lebih dari 50 persen dari total sekitar 700 pangkalan,” katanya.

Advertisement

Menurut dia, jika penggunaan bright gas bagi PNS sudah berjalan, maka program peralihan konsumen elpiji bersubsidi ke nonsubsidi itu semakin lama makin terlihat, seperti halnya dengan peralihan konsumen BBM dari premium ke pertalite.

“Ketika tren penggunaan bright gas meningkat, maka semakin lama secara otomatis akan beralih. Apalagi dari sisi kualitas bright gas ini lebih bagus dan lebih efisien. Karena sepengetahuan saya gas ini ada sistem pengaman sendiri,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif