SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa saham (Dok/JIBI/Bisnis)

Pojok bursa saham diresmikan di Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) Kampus I, Selasa (17/5/2016).

Harianjogja.com, JOGJA-PT.Bursa Efek Indonesia (PT.BEI) mengharapkan kampus dapat mendukung gerakan ‘Yuk Nabung Saham’ yang digaungkan pemerintah sejak November 2015 lalu, bukan hanya kepada mahasiswa, melainkan juga kepada masyarakat lewat kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta Irfan Noor Reza mengatakan, semua kampus pada dasarnya layak memiliki pojok BEI, karena kampus memiliki peranan bergandengan tangan bersama BEI untuk dapat mengedukasi banyak pihak mengenai investasi di pasar modal.

Agar dalam jangka waktu sekira empat hingga lima tahun nanti, mahasiswa akan menjadi orang-orang yang mampu berinvestasi.

“Lewat kehadiran pojok BEI kami ingin juga mengedukasi pihak kampus mengetahui keuntungan pasar modal Indonesia, beraktivitas di BEI, sebagai bursa yang teruntung di dunia selama kurun waktu 10 tahun terakhir,” kata dia, di sela Pembukaan dan Peresmian Pojok BEI di Universitas Respati Yogyakarta (Unriyo) Kampus I, Selasa (17/5/2016).

Irfan menambahkan, saat ini di DIY-Solo ada total 33 pojok BEI, dan 23 di antaranya ada di DIY. Keberadaan pojok BEI ini perlu dioptimalkan, mengingat sekarang ini keuntungan atas transaksi di pasar modal khususnya saham masih dinikmati oleh investor asing.

Diperkirakan, para investor yang masuk dalam komposisi transaksi bursa di Indonesia ada 400.000 hingga 500.000 orang, namun hanya 37 persen dari angka itu merupakan investor lokal, sisanya berasal dari asing.

Irfan menilai kondisi tersebut sangat miris, mengingat perusahaan-perusahaan di Indonesia yang notabene produknya dibeli orang Indonesia, justru keuntungan sahamnya dinikmati orang yang sebagian besar asing.

“Masyarakat bisa sebulan bertransaksi minimal satu lot, nanti lama-lama bisa menjadi ‘bukit’,” katanya.

Ia menambahkan, untuk jadi investor saham sekarang sangat mudah, Rp100.000 bisa untuk membuat rekening efek, kemudian untuk membeli satu lot saham, satu lembar saham Rp50, dengan syarat harus membeli satu lot, maka dengan Rp5.000 masyarakat sudah bisa membeli saham, membeli perusahaan.

Saat ini, lanjuutnya, ada 525 perusahaan aset bangsa yang listing di BEI itu bisa kita miliki, tidak perlu beli langsung banyak, satu lot satu lot dulu, paling murah Rp5.000 tapi buka dulu Rp100.000 untuk belajar seluk-beluk pasar modal dulu, mengetahui dulu,” jelas dia.

Kehadiran Pojok BEI di Unriyo diapresiasi oleh Rektor Unriyo Prof.Santoso. Ia mengatakan, dengan adanya pojok BEI, kini seluruh mahasiswa Unriyo dapat mempelajari mengenai pasar modal, bukan hanya yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, melainkan dari seluruh Fakultas. Ia berharap seluruh civitas akademika Unriyo bisa memanfaatkan dengan optimal kehadiran Pojok BEI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya