SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Ditreskrimum Polda DIY memburu anak buak kelompok H terkait insiden penganiayaan terhadap Aiptu Sugiyono, anggota Polsek Depok Barat dan seorang warga di salah satu lahan di kawasan Babarsari, Kecamatan Depok, Sleman, pekan lalu.

Sehari pasca terjadinya penganiayaan, di lokasi yang sama jajaran Polda DIY melakukan penggerebekan dan menangkap 11 orang diduga preman yang merupakan kelompok H.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Setelah menjalani pemeriksaan, kesebelas preman termasuk H kemudian dilepas oleh Polda DIY dengan alasan tidak memiliki alat bukti yang cukup.

Kasubdit I Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda DIY, AKBP Djuhandani membeberkan, H mengakui jika pelaku penganiayaan terhadap Aiptu Sugiyono dan warga adalah anak buahnya.

Meski demikian, kata dia, H tidak bisa menunjukkan siapa anak buahnya itu. Alasannya sebagai pimpinan, dia memiliki banyak anak buah.

“Dia [H] melihat penganiayaan dan ada di lokasi, tapi dia tidak ingat siapa pelakunya karena anak buahnya sekitar 1.000 orang di seluruh Jogja,” ujarnya saat ditemui di Mapolda DIY, Senin (28/10/2013).

Meski dilepaskan, Djuhandani tetap melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Pemanggilan korban warga juga akan dilakukan. Meski sampai saat ini korban dari warga tidak berani melaporkan peristiwa itu karena takut. Pihaknya berjanji akan memberntas premanisme di Jogja.

“Jangan coba-coba bikin kisruh di Jogja, semua ada aturan. Dengan menggunakan hal dan ketentuan, mau tidak mau, suka atau tidak akan kami berantas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya