Jogja
Senin, 8 Agustus 2011 - 10:56 WIB

Polemik aliran Kristen baru Gunungkidul: KAS enggan sebut sesat

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Dalam beberapa bulan terakhir, gereja Kristen dan Katolik di Gunungkidul dibuat resah dengan munculnya kelompok baru yang menyebarkan ajaran berbeda dari yang selama ini dianut gereja. Badan Kerja Sama (BKS) Gereja Kristen di Gunungkidul juga secara tegas menolak kelompok ini. Meski begitu, Pimpinan Umat Katolik DIY-Jateng Keuskupan Agung Semarang (KAS) Uskup Yohanes Puji Sumarto, justru enggan menyebutnya aliran sesat.

Meski aliran baru tersebut bukanlah bagian dari Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), dia mengimbau umat Katolik tidak gegabah menghakimi kelompok aliran lain sebagai aliran sesat. Pasalnya, keyakinan sangat erat terkait dengan nilai yang sangat pribadi dan menyangkut hak asasi manusia (HAM).

Advertisement

“Tidak perlu gusar dan panik menyikapi kelompok itu. Dia justru menegaskan hidup berdampingan dalam perbedaan keyakinan dan kepercayaan menjadi salah satu hidup yang istimewa,” katanya kepada Harian Jogja kemarin, (7/8).

Pengganti Uskup Ignatius Suharyo itu mengingatkan, munculnya aliran baru yang sudah terdengar di kalangan umat dan pastor ini bukanlah sebagai ancaman bagi umat gereja Katolik. “Itu semua kembali pada pribadi umat, sejauh mana yakin dan percaya akan Kristus Allah yang hidup dan menyelamatkan, atau tidak,” paparnya.(Harian Jogja/Endro Guntoro)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif