Jogja
Rabu, 8 Februari 2017 - 00:20 WIB

POLEMIK KADUS KURAHAN : Kades Catut Nama Salah Satu Organisasi Keagamaan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arlin Meila, peserta seleksi kepala dusun Kurahan II, Murtigading, Sanden menutupi muka ketika difoto oleh wartawan, Minggu (5/2/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Polemik Kadus Kurahan, nama organisasi keagamaan dicatut

Harianjogja.com, BANTUL — Kepala Desa Murtigading mencatut nama sebuah organisasi keagamaan. Upaya ini dilakukan demi meyakinkan peserta seleksi Kepala Dusun (Kadus) Kurahan II Arlin Meila, agar urung dilantik sebagai Kadus setempat.

Advertisement

Baca Juga : Kisah Arlin yang Gagal Jadi Kadus karena Perempuan dan Masih Muda

Seperti diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Murtigading Bambang Trijanto, penggunaan nama organisasi keagamaan yang cukup populer di kalangan masyarakat itu oleh Kades Murtigading, hanya sebagai gertakan agar Arlin mau mengikuti perkataan yang ia lontarkan saat bertandang ke kediaman Arlin.

Advertisement

Seperti diungkapkan oleh salah seorang tokoh masyarakat Murtigading Bambang Trijanto, penggunaan nama organisasi keagamaan yang cukup populer di kalangan masyarakat itu oleh Kades Murtigading, hanya sebagai gertakan agar Arlin mau mengikuti perkataan yang ia lontarkan saat bertandang ke kediaman Arlin.

“Tidak pernah ada organisasi keagamaan di kampungnya, yang melayangkan nota keberatan atas keberadaan Kadus berjenis kelamin perempuan,” tuturnya, Minggu (5/2/2017).

Sementara itu, Arlin Meila membenarkan ketika Kades dan istrinya datang ke rumahnya, Kades menyebut nama organisasi keagamaan yang sama dengan yang dikatakan Bambang tadi. Seingat sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini, Kades mengatakan organisasi itu menentang pencalonan dirinya sebagai Kadus, apalagi kalau sampai dilantik menjadi pemimpin di sana, karena dirinya adalah seorang perempuan.

Advertisement

“Dari hasil seleksi, nilai hasil seleksi menunjukkan, saya memperoleh nilai teratas dari tiga calon Kadus Kurahan II lainnya. Saat sosialisasi pemilihan, Kades sendiri mengatakan yang berhak menjadi Kadus adalah yang mendapatkan nilai tertinggi dari proses seleksi, seleksi menggandeng Universitas Ahmad Dahlan,” paparnya.

Berselang beberapa hari paska-kedatangan Kades ke kediamannya, pengurus organisasi keagamaan yang disebut-sebut oleh Kades, mendatangi keluarga Arlin guna melakukan klarifikasi.

“Ya intinya, mereka itu hanya mau menyampaikan bahwa organisasi mereka itu bersikap netral, tidak pernah mempermasalahkan pencalonan diri saya sebagai Kadus,” tutur Arlin.

Advertisement

Sekali lagi Arlin dikejutkan dengan pengumuman rekomendasi yang muncul mengenai Kadus yang berhak dilantik, tak mencantumkan namanya, melainkan peserta yang memiliki total nilai seleksi berada tepat di bawahnya.

“Tapi saya sekarang sudah biasa saja, tidak apa-apa, saya masih bisa fokus ke aktivitas saya yang lain,” ungkapnya.

Kades Murtigading Sutrisno tidak membantah jika dirinya pernah mendatangi kediaman Arlin, sekaligus menjelaskan jika ada salah satu organisasi keagamaan yang menentang pencalonan Arlin. Namun, ia mengaku tak mendengar langsung dari pengurus maupun anggota organisasi itu, mengenai penolakan mereka atas Arlin.

Advertisement

“Saya tidak dengar langsung, hanya saya dengar-dengar dari warga, karena ada warga yang laporan juga ke saya. Tapi sudah, persoalan ini sudah selesai, Kadus sudah dilantik dan bekerja, sudah tidak ada lagi gejolak di masyarakat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif