SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo menegaskan, pernyataan tidak adanya rekonsiliasi di internal Puro Pakualaman yang disampaikan KPH Tjondrokusumo beberapa waktu lalu, merupakan hal yang tidak bermartabat.

Ia berharap hubungan silaturahmi di internal Puro Pakualaman dapat terjalin agar tidak muncul kesan sombong. Hal ini diungkapkan KPH Anglingkusumo saat acara nyadran (ziarah) ke Makam Paku Alam V-VII yang terdapat di kompleks Makam Girigondo, Dusun Girigondo, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Minggu (1/7).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pada pertengahan April lalu KPH Anglikusumo juga dikukuhkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX.

“Muncul pernyataan tidak ada rekonsiliasi, biarkan saja. Dalam buku sudah saya sebutkan bahwa saya tidak mau kompromi. Sudah tua seharusnya memberikan contoh yang baik, apalagi memutuskan silaturahmi kan tidak baik,” ucapnya di sela-sela ziarah.

KPH Anglingkusumo menambahkan, pernyataan KPH Tjondrokusumo yang mengatakan tidak ada rekonsiliasi merupakan hal yang tidak etis. Ia juga menyinggung jika janji adalah sebuah hutang.

“Yang mengatakan tidak ada rekonsiliasi kuwi wis ra bermartabat, justru silaturahmi itu harus terjalin, kalau tidak berarti sombong,” katanya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya