Jogja
Senin, 2 Juli 2012 - 10:09 WIB

POLEMIK PAKUALAMAN: Angling Tuding Tjondro Tidak Etis

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Anglingkusumo menegaskan, pernyataan tidak adanya rekonsiliasi di internal Puro Pakualaman yang disampaikan KPH Tjondrokusumo beberapa waktu lalu, merupakan hal yang tidak bermartabat.

Ia berharap hubungan silaturahmi di internal Puro Pakualaman dapat terjalin agar tidak muncul kesan sombong. Hal ini diungkapkan KPH Anglingkusumo saat acara nyadran (ziarah) ke Makam Paku Alam V-VII yang terdapat di kompleks Makam Girigondo, Dusun Girigondo, Desa Kaligintung, Kecamatan Temon, Minggu (1/7).

Advertisement

Pada pertengahan April lalu KPH Anglikusumo juga dikukuhkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam IX.

“Muncul pernyataan tidak ada rekonsiliasi, biarkan saja. Dalam buku sudah saya sebutkan bahwa saya tidak mau kompromi. Sudah tua seharusnya memberikan contoh yang baik, apalagi memutuskan silaturahmi kan tidak baik,” ucapnya di sela-sela ziarah.

KPH Anglingkusumo menambahkan, pernyataan KPH Tjondrokusumo yang mengatakan tidak ada rekonsiliasi merupakan hal yang tidak etis. Ia juga menyinggung jika janji adalah sebuah hutang.

Advertisement

“Yang mengatakan tidak ada rekonsiliasi kuwi wis ra bermartabat, justru silaturahmi itu harus terjalin, kalau tidak berarti sombong,” katanya. (ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif