Jogja
Selasa, 13 September 2011 - 17:02 WIB

Polemik renovasi pasar Kolombo berlanjut

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SLEMAN—Polemik renovasi pasar Kolombo di Jalan Kaliurang KM 7 Condongcatur Depok Sleman hingga kini belum menemukan titik temu. Menjelang pengosongan pasar pada 24 September 2011 mendatang, banyak pedagang masih terbebani dengan kebijakan pembayaran sewa kios dan los pasar.

Kuasa Hukum Pedagang Pasar Kolombo, Aprilia Supaliyanto menjelaskan, para pedagang saat ini banyak yang merasa terintimidasi atas kebijakan sepihak Desa Condongcatur terkait renovasi Pasar Kolombo meski pada dasarnya pedagang tidak menolak renovasi.

Advertisement

“Hanya saja mekanismenya yang perlu dikomunikasikan. Soalnya, pasar itu nantinya dibangun dari uang pedagang, namun mereka tidak dilibatkan sama sekali,” katanya usai melakukan audiensi dengan jajaran Pemkab Sleman, Selasa (13/9).

Mekanisme yang memberatkan pedagang, seperti yang selama ini diutarakan adalah sistem pembayaran los baru. Para pedagang diminta membayar uang muka 20 persen kemudian diangsur hanya selama 18 bulan. Padahal harga kios maupun los baru tergolong mahal antara Rp11 juta hingga Rp190 juta.

“Bagaimana mungkin para pedagang kecil ini bisa melunasi hingga 18 bulan?,” imbuh Aprilia.

Advertisement

Sejak rencana renovasi pasar digulirkan, para pedagang sudah meminta audiensi dengan pihak desa setempat. Namun, menurut Aprilia, hingga saat ini pemerintah desa tidak pernah mau berkomunikasi dengan pedagang. Paguyuban pernah mengadukan ke DPRD Sleman, namun pemerintah desa juga tidak menepati panggilan untuk memberikan klarifikasi.

“Makanya, kami sekarang berharap banyak kepada Bupati Sleman untuk bisa memberikan kebijakan alternatif,” terangnya.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif