SOLOPOS.COM - Atap ruangan di SD Muhammadiyah Bogor, Playen ambruk pada Selasa (8/11 - 2022) sekitar pukul 07.30 WIB. / Ist

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Satreskrim Polres Gunungkidul menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus robohnya atap ruang kelas SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua orang tersangka dalam kasus ini adalah kontraktor atau pemborong pembangunan gedung sekolah tersebut.

Fakta terbaru mengungkap bahwa gedung SD Muhammadiyah Bogor itu baru setahun berdiri. Sehingga secara kondisi bangunan harusnya masih kokoh.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini berinisial B dan K. Keduanya pemborong yang mengerjakan pembangunan gedung SD Muhammadiyah Bogor yang ambruk.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro, mengatakan sudah menggelar perkara terkait dengan kasus ambruknya atap ruang kelas di SD Muhammadiyah Bogor. Berdasarkan gelar perkara ini ditetapkan B dan K sebagai tersangka.

Baca Juga: Cari Dukungan di Yogyakarta, Sukarelawan Mulai Kenalkan Anies Baswedan

“Keduanya merupakan pemborong yang membangun gedung sekolah tersebut. Hingga sekarang masih dalam proses pemeriksaan,” kata Mahardian kepada wartawan, Jumat (11/11/2022) sore.

Dia menjelaskan, penetapan tersangka dalam kasus ini karena sudah ada dua alat bukti yang mencukupi. Selain berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 12 orang, juga ada keterangan ahli terkait dengan spesifikasi bangunan.

“Masih terus dikembangkan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya,” katanya.

Kepala SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Endah Haryani, mengatakan usia gedung yang atapnya ambruk tersebut sekitar satu tahun. Adapun total biaya pembangunan gedung tersebut mencapai Rp600 juta.

Baca Juga: Sosialisasi ke Warga Terdampak Pembangunan Tol Jogja-YIA Dimulai 21 November

Dia menegaskan, untuk gedung yang rusak akan diperbaiki, sambil menunggu kasus yang ditangani polisi selesai.

Rencananya, para siswa yang menggunakan ruang kelas  IV, V, dan VI sementara waktu dititipkan di Pondok Pesantren di Playen.

“Sekarang sekolah masih daring. nanti kalau sudah mental anak-anak pulih, proses belajar mengajar di sekolah dilanjutkan,” katanya, Jumat (11/11/2022).

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sekolah Ambruk yang Tewaskan Siswa di Gunungkidul Ternyata Baru Berumur Setahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya