Jogja
Jumat, 11 November 2022 - 19:21 WIB

Polisi Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Robohnya Atap SD Muhammadiyah Bogor

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atap ruangan di SD Muhammadiyah Bogor, Playen ambruk pada Selasa (8/11 - 2022) sekitar pukul 07.30 WIB. / Ist

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Satreskrim Polres Gunungkidul menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus robohnya atap ruang kelas SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua orang tersangka dalam kasus ini adalah kontraktor atau pemborong pembangunan gedung sekolah tersebut.

Fakta terbaru mengungkap bahwa gedung SD Muhammadiyah Bogor itu baru setahun berdiri. Sehingga secara kondisi bangunan harusnya masih kokoh.

Advertisement

Dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini berinisial B dan K. Keduanya pemborong yang mengerjakan pembangunan gedung SD Muhammadiyah Bogor yang ambruk.

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro, mengatakan sudah menggelar perkara terkait dengan kasus ambruknya atap ruang kelas di SD Muhammadiyah Bogor. Berdasarkan gelar perkara ini ditetapkan B dan K sebagai tersangka.

Advertisement

Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Mahardian Dewo Negoro, mengatakan sudah menggelar perkara terkait dengan kasus ambruknya atap ruang kelas di SD Muhammadiyah Bogor. Berdasarkan gelar perkara ini ditetapkan B dan K sebagai tersangka.

Baca Juga: Cari Dukungan di Yogyakarta, Sukarelawan Mulai Kenalkan Anies Baswedan

“Keduanya merupakan pemborong yang membangun gedung sekolah tersebut. Hingga sekarang masih dalam proses pemeriksaan,” kata Mahardian kepada wartawan, Jumat (11/11/2022) sore.

Advertisement

“Masih terus dikembangkan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya,” katanya.

Kepala SD Muhammadiyah Bogor, Playen, Endah Haryani, mengatakan usia gedung yang atapnya ambruk tersebut sekitar satu tahun. Adapun total biaya pembangunan gedung tersebut mencapai Rp600 juta.

Baca Juga: Sosialisasi ke Warga Terdampak Pembangunan Tol Jogja-YIA Dimulai 21 November

Advertisement

Dia menegaskan, untuk gedung yang rusak akan diperbaiki, sambil menunggu kasus yang ditangani polisi selesai.

Rencananya, para siswa yang menggunakan ruang kelas  IV, V, dan VI sementara waktu dititipkan di Pondok Pesantren di Playen.

“Sekarang sekolah masih daring. nanti kalau sudah mental anak-anak pulih, proses belajar mengajar di sekolah dilanjutkan,” katanya, Jumat (11/11/2022).

Advertisement

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Sekolah Ambruk yang Tewaskan Siswa di Gunungkidul Ternyata Baru Berumur Setahun

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif