SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)
Harianjogja.com, KULONPROGO—Satuan Reskrim Polres Kulonprogo memutuskan membongkar makam Nur Rochim, 20, yang berada di Permakaman Dusun Kedungsogo, Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih, Jumat (7/3/2014) hari ini.
Pembongkaran makam pemuda asal Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan yang meninggal 15 Oktober lalu itu dilakukan sebagai langkah awal untuk proses autopsi.
Kepala Satreskrim Polres Kulonprogo, Ajun Komisaris Polisi Ricky Boy Siagalan secara singkat menjelaskan, pihaknya sudah pasti melakukan bongkar makam sekaligus otopsi guna menyelidiki lebih dalam penyebab kematian Nur.
“Sudah positif, Jumat (7/3/2014) ada agenda bongkar makam,” ujarnya, Selasa (4/3/2013).
Tapi sebelumnya Ricky sempat menuturkan, autopsi terhadap jasad Nur akan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY yang berada di Kalasan, Sleman.
Menurut dia, pihaknya sudah menyisihkan anggaran khusus sehingga bisa melakukan otopsi untuk mendukung penyelidikan mengungkap penyebab kematian Nur.
Ricky juga mengungkapkan, polisi juga akan melakukan upaya reka ulang untuk mensinkronkan keterangan sejumlah pemuda Sidowayah yang diduga melakukan penjemputan terhadap Nur. Adapun penjemputan dilakukan malam Iduladha, 15 Oktober 2013 lalu di rumah Alifia Rahmawati, 15, gadis asal Sidowayah yang akan dinikahinya.
Polisi juga sudah menetapkan dua dari enam pemuda yang telah diperiksa sebagai tersangka. Tapi status tersangka ini baru mengerucut pada pelanggaran terhadap Pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana. (KUHP) tentang perbuatan tidak menyenangkan terhadap orang lain. Dua tersangka diganjar pasal terrsebut berkaitan dengan penjemputan Nur saat menginap di rumah calon istrinya.
Hanya saja, lanjut Ricky waktu itu, untuk melanjutkan ke Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, masih harus menunggu hasil keterangan dalam otopsi.