SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, SLEMAN – Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman menangkap empat spesialis pencurian baterai menara seluler di kawasan Pingit Kota Jogja, Selasa (11/3/2014) dinihari.

Keempat pelaku merupakan komplotan yang beroperasi dengan menyamar sebagai petugas PLN di wilayah DIY-Jateng.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Mereka adalah Effendi Cahyono, 32, asal Kelurahan Tonatan Ponorogo, Yuli Iswanto, 32, asal Wates, Magersari, Mojokerto. Kemudian Feri Prastyo, 31, warga Widodomartani, Ngemplak, Sleman dan Wahyudi Rohman, 29, warga Jenangan, Ponorogo.

Dalam aksinya melakukan pencurian di sejumlah menara seluler mereka memiliki peran berbeda. Effendi Cahyono dan Feri Prastyo bertindak sebagai tukang angkut barang curian dan sopir.

Wahyudi Rohman bertugas memotong gembok pagar menara dan tempat baterai disimpan. Sedang Yuli Iswanto merupakan eksekutor untuk melepas sekaligus mengambil baterai menara seluler tersebut.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin melalui Kasatreskrim, AKP Alaal Prasetyo mengaku butuh proses panjang untuk menangkap keempat tersangka. Anggota melakukan penyanggongan terhadap keempat tersangka selama beberapa hari, bahkan terus dimenguntit saat melakukan pencurian di tower Klaten Senin (10/3/2014) malam.

Sampai akhirnya kemudian ditangkap pada Selasa (11/3/2014) pagi di kawasan Pingit, Jogja saat pelaku menggunakan mobil sewaan. Pelaku sempat kabur dan terjadi aksi kejar-kejaran kemudian dihadiahi timah panas.

Hingga kemarin, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka. Karena para pelaku diduga beroperasi di sejumlah menara seluler terpencil seperti Gunungkidul dan Kulonprogo.

“Kebetulan dua tersangka [Fery dan Yuli] dikeler menunjukkan TKP, kemudian yang dua lagi [Effendi dan Wahyudi] masih dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya saat ditemui di Mapolres Sleman, Selasa (11/3/2014).

Keempat pelaku mengakui pernah beraksi di tower seluler Dusun Sumedang, Purwobinangun, Pakem pada Rabu (26/2/2014) lalu. Hal itu sesuai dengan laporan korban bahwa di tower Purwobinangun tersebut kehilangan 16 baterai dengan kerugian Rp32 juta. Aksi pelaku sempat diketahui melalui bunyi alarm dari kantor pusat salah satu provider seluler di Gedongtengen, Jogja.

“Setelah bunyi alarm dicek ke lokasi, pagar menara terbuka dan bok tempat baterai juga terbuka dan 16 baterai hilang,” ungkap Alaal.

Pihaknya mengamankan sebanyak 32 unit baterai menara seluler berwarna hitam dan silver. Polisi mendapatkan barang bukti itu selain dari tangan tersangka serta dari tempat penjualan baterai tersebut.

Saat ditemui di ruang Reskrim Polres Sleman, Effendi mengaku kelompoknya mengambil 16 baterai di wilayah selain Pakem. Dengan rincian 12 baterai warna silver dan empat baterai berwarna hitam. Baterai itu baru saja dijualnya beberapa hari lalu. Ia menggunakan mobil sewaan dalam setiap aksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya