Jogja
Senin, 17 September 2012 - 17:15 WIB

Polsek Pakem Gagalkan Dugaan Perdagangan Bayi

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bayi ini diduga akan dijual di kawasan Kaliurang, Sleman, Senin (17/9). Ia berhasil diselamatkan setelah polisi menggerebek pelaku. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Bayi ini diduga akan dijual di kawasan Kaliurang, Sleman, Senin (17/9). Ia berhasil diselamatkan setelah polisi menggerebek pelaku. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

SLEMAN—Jajaran Kepolisian Sektor Pakem, Sleman berhasil menggagalkan dugaan perdagangan bayi di salah satu wisma Kaliurang, Senin (17/9).

Advertisement

Bayi laki-laki berumur tiga minggu itu diduga akan dijual. Namun belum sempat bayi itu dibawa, polisi lebih dahulu mendatangi wisma dan mengamankan dua orang yang akan melarikan bayi, masing-masing berinisial HS, 33 dan NN, 30, keduanya warja Jogja.

“Dua orang yang kami amankan ini masih dimintai keterangannya,” kata Kapolsek Pakem, Komisaris Polisi Wiratna.

Wiratna memaparkan, dugaan penculikan bayi itu bermula dari laporan salah satu karyawan wisma yang dititipi bayi, Minggu (16/9) malam sekitar pukul 23.00 WIB oleh seoeorang berinisial DN. DN menitipkan bayi dengan satu kaleng susu dan uang Rp25.000 kepada karyawan wisma.

Advertisement

DN juga berjanji akan mengambilnya kembali dalam waktu dekat. Namun Senin pagi, HS dan NN yang datang hendak mengambil bayi dengan alasan diperintahkan DN.

“Karena karyawan wisma curiga langsung lapor polisi” papar Wiratna.

Setelah polisi mendatangi Wisma, sopir mobil Avanza yang membawa HS dan NN melarikan diri dan hanya mendapati keduanya. Hingga berita ini ditulis belum jelas keberadaan DN.

Advertisement

“DN ini sebagai saksi kunci. Kami belum tahu di mana sekarang berada” ujar Wiratna.

Bayi laki-laki itu diketahui dilahirkan di salah satu rumah bersalin di Jl.Suryatama Jogja pada 30 Agustus lalu. Dari rumah bersalin itu, polisi mendapat keterangan bahwa bayi itu ditinggal ibunya ke Purwakarta Jawa Barat.

“Ada dugaan tindak pidana trafficking (perdagangan manusia), tapi masih kami dalami” tandas Wiratna. (ali)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif