Jogja
Kamis, 31 Oktober 2013 - 12:00 WIB

Populasi Hotel Melati di Jogja Turun 30%

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi kamar hotel (JIBI/Solopos/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA – Maraknya pembangunan hotel berbintang di Jogja semakin mendesak hotel non bintang atau hotel kelas melati. Beberapa hotel melati bahkan telah banyak yang dijual oleh pemiliknya.

“Hotel melati saat ini terkendala promosi, sehingga maraknya pembangunan hotel bintang semakin mendesak hotel ini,” ujar Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY Istidjab M. Danunegoro saat ditemui di kantornya, Selasa (29/10/2013) lalu.

Advertisement

Selama ini pemasaran hotel-hotel melati masih tradisional. Istidjab mengatakan agar dapat terus eksis mendukung sektor hospitality dan pariwisata DIY, hotel kelas melati perlu mencari cara promosi yang berbeda.

“Seperti yang dilakukan salah satu hotel di kawasan Malioboro. Itu hotel melati, tapi promosinya mereka memanfaatkan e-commerce. Pangsa pasar yang dibidik yakni wisatawan asing dari berbagai negara,” ungkap Istidjab.

Saat ini terdapat 12 hotel baru yang telah beroperasi. Sementara total hotel bintang yang ada di Jogja saat ini menurut data dari PHRI terdapat 60 hotel dengan total kamar 6.000 kamar. Istidjab mengungkapkan hotel kelas melati jumlahnya masih jauh lebih besar dibandingkan hotel bintang.

Advertisement

“Sekarang ini hotel melati ada 1.100 hotel dengan jumlah kamar 12.660 kamar. Pembatasan hotel ini memang aturannya baru lisan, sampai saat ini saja sudah ada 30 hotel yang sudah keluar ijin pembangunannya,” ungkap General Manager Hotel Grand Quality ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif