SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan pembibitan ternak yang ditangani rakyat dalam rangka meningkatkan populasi sapi di wilayah ini.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Diskepenak) Kulonprogo Nur Syamsyu Hidayat mengatakan pihaknya melalui APBN, APBD I dan APBD II terus menggulirkan berbagai program untuk mendongkrak populasi sapi, khususnya sapi potong.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

“Salah satu kegiatannya yakni pembibitan dan perawatan ternak yang disebut dengan pembibitan ternak rakyat,” kata Nur Syamsyu, Rabu (3/9/2014).

Pembibitan ternak rakyat dikembangkan di Kecamatan Panjatan dan Nanggulan. Mereka membuat kandang ternak secara kelompok supaya pemantauannya lebih mudah.

Pada 2014, lanjut Nur Syamsu, ada pengadaan sapi putih sebanyak 106 ekor yang akan digunakan sebagai indukan. Program ini akan terus berlanjut pada 2015 yang tersebar di 15 kelompok di 12 kecamatan.

Dia mengupayakan sapi yang digunakan sebagai indukan adalah sapi putih. Ternyata sapi-sapi sebagai indukan tidak cocok menggunakan sapi merah karena merupakan hewan sub tropis, sedangkan Indonesia merupakan negara tropis. Akibatnya terjadi gagal kawin pada indukan sapi merah.

“Pengadaan sapi putih semua berasal dari luar Kulonprogo seperti dari Purworejo, Kebumen, Pacitan, Jember dan Klaten. Tetapi, sebelum dibeli, terlebih dahulu kami melakukan tes fisik dan tes lainnya untuk mengetahui kondisi kesehatan sapi putih sebagai indukan,” katanya.

Ia juga mengatakan di Kulonprogo sudah terdapat sentra-sentra pengembangan sapi putih yakni Desa Banjararum Kecamatan Kalibawang, Desa Terbah Kecamatan Pengasih, Desa Depok Kecamatan Panjatan, Jatirejo Kecamatan Lendah dan Banaran Kecamatan Galur. Setiap kelompok memelihara 25 ternak sapi putih yang dikembangkan sebagai indukan.

“Harapanya, populasi sapi ini terus berkembang dan meningkat. Sapi ini tidak boleh dijual oleh kelompok tani, sebab pelaksanaannya diawasi oleh petugas pengolah dan penyaji data (P3D) yang akan melaporkan perkembangan sapi putih setiap bulannya,” kata dia.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya mengembangkan kawasan hijau pakan ternak di lahan kehutanan Kalibiru, Hargowilis, Kokap.

“Kami berharap kawasan hijau ini mampu menyuplai kebutuhan pakan di kawasan Bukit Menoreh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya