SOLOPOS.COM - Ilustrasi ternak sapi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi ternak sapi (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, JOGJA– Semakin menurunnya populasi sapi di DIY disebabkan karena selama ini DIY tidak hanya memasok kebutuhan konsumsi lokal tetapijuga luar daerah.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko mengatakan berkurangnya sapi di DIY karena selama ini DIY tidak hanya memasok kebutuhan konsumsi lokal.

Namun, sapi DIY juga banyak digunakan untuk mensuplai beberapa daerah seperti Jawa Barat dan DKI Jakarta.

“Suplai ternak ke luar DIY ini juga membuat stok berkurang. Namun kami akan mengambil langkah agar populasi sapi bisa digenjot sehingga produksinya lebih cepat,” ujar dia, Selasa (3/9/2013).

Dia menjelaskan, selama ini Pemda DIY telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan populasi sapi. Salah satunya yakni dengan memberikan insentif Rp600.000 untuk sapi bunting berusia lima bulan.

“Pemerintah DIY akan berupaya untuk terus menggenjot populasi sapi, salah satunya melalui kebijakan pemberian insentif tersebut,” kata dia.

Tak hanya itu, Pemda DIY juga mengeluarkan kebijakan melarang pemotongan sapi bunting dan dalam waktu dekat akan diberlakukan juga pemberian pakan berkualitas bagi sapi putih agar lebih produktif dalam menghasilkan anakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya