SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertandingan tinju (JIBI/Solopos/Antara)

Porda DIY 2015, Ferry mengungkapkan dibandingkan Porda sebelumnya, jumlah petinju yang ambil bagian pada pertandingan kali ini lebih banyak.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Perebutan medali pertama pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII DIY 2015 gagal digelar Senin (21/9/2015) malam.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Alasannya, pertandingan cabang olahraga tinju yang menjadi cabang kali pertama dipertandingkan pada even multicabang tertinggi di DIY tersebut belum mendapatkan izin penyelenggaraan dari Polsek Samigaluh. Alhasil, pertandingan tinju yang digelar di lapangan Kalibawang, Kulonprogo, terpaksa harus diundur dan dimulai Kamis (24/9/2015).

“Izin belum kami dapatkan. Sementara pertandingan diundur. Technical Meeting yang sedianya digelar sore ini [kemarin], kami undur Kamis [24/9/2015] mendatang,” ujar pembina tinju Kulonprogo, Ferry Kuahaty kepada Harianjogja.com, Selasa (22/9/2015) siang.

Menurut Ferry, salah satu faktor belum keluarnya izin keramaian dari polsek terdekat dikarenakan, adanya perayaan hari besar keagamaan yakni Iduladha. Di mana, waktu penyelenggaraan pertandingan cabang tinju tersebut terpaksa harus diundur seusai Iduladha.

“Soal waktu pertandingan tetap akan digelar mulai pukul 19.00 WIB sampai selesai. Mulai Kamis [24/9] babak penyisihan semua kelas akan dipertandingkan,” ucap Ferry.

Ferry mengungkapkan dibandingkan Porda sebelumnya, jumlah petinju yang ambil bagian pada pertandingan kali ini lebih banyak. Di mana ada 42 petinju ambil bagian di enam kelas berbeda. Adapun enam kelas yang dipertandingkan tersebut antara lain, kelas layang ringan di bawah 49 KG, layang (49 KG), terbang (52 KG), bantam (56 KG), ringan (60 KG) dan welter ringan (65 KG).

Meski demikian, lanjut Ferry, tidak semua Kontingen Kota dan Kabupaten se-DIY, ambil bagian di semua kelas yang dipertandingkan. Kota Jogja, Sleman dan Gunugkidul hanya mengikuti empat kelas.

“Tidak semua ambil bagian. Untuk Kulonprogo kami targetkan meraih dua emas, tiga perak dan empat perunggu. Kami memaksimalkan kelas kecil atau kelas bawah. Tapi kelas atas akan tetap menjadi pertimbangan kami dengan melihat peluang yang ada,” ungkap Ferry.

Wakil Ketua Umum II KONI Kota, Joseph Junaedi menyatakan, meski mengikuti empat kelas dengan kekuatan tujuh petinju, Kota Jogja menargetkan meraih minimal dua emas. “Kami optimistis mampu meraih hasil tersebut,” ucap Junaedi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya