SOLOPOS.COM - Tri Suryani atlet panjat tebing asal Yogyakarta berusaha menaklukanan lintasan panjat saat bertanding dalam nomor boulder perorangan putri Pekan Olahraga Daerah (PORDA) DIY XII/2013 di Lapangan SMA Negeri 3 Jogja, Sabtu (26/10/2013). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Porda 2015 yang diselenggarakan di Kulonprogo, KONI Gunungkidul mendapat dana sebesar Rp1,8 miliar.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Menghadapi Pekan Olahraga Daerah (Porda) 2015 di Kulonprogo, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Gunungkidul digelontor dana Rp1,8 miliar.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Ketua KONI Gunungkidul Jarot Budi Santoso mengatakan dana tersebut akan digunakan untuk masa persiapan, training center (TC) hingga pemberian tali asih. Namun, hingga kini, dana tersebut belum cair.

“Total, kami dijatah Rp2,5 miliar. Untuk Porda Rp1,8 miliar. Sisanya untuk dana rutin KONI Gunungkidul, untuk stimulan pengurus cabang olahraga, hingga pengiriman atlet,” ungkap dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di Kantor KONI Gunungkidul, Wonosari, Senin (2/2/2015).

Setiap Pengkab cabang olahraga, lanjut dia, akan mendapatkan stimulan selama melangsungkan TC. Namun, ia berharap setiap Pengkab tidak hanya mengandalkan program dari KONI Gunungkidul. Pengkab harus memiliki program sendiri untuk mencapai kesuksesan di Porda 2015.

“TC yang kami canangkan kemungkinan dimulai Maret 2015. Namun, setiap kategori cabor akan mengikuti program yang berbeda,” ungkap dia.

Menurut dia, akan ada cabor unggulan (17 cabor), cabor potensial (sembilan cabor), dan cabor reguler (empat cabor). Cabor unggulan merupakan cabor yang menyumbangkan emas dan perak pada Porda 2013 sehigga diharapkan kembali menyumbangkan medali. Cabor potensial yakni cabor yang menyumbangkan perunggu untuk Gunungkidul pada Porda 2013 sedangkan cabor reguler yakni cabor yang belum menyumbangkan medali.

“Untuk cabor unggulan, TC yang kami canangkan sebanyak 39 kali, cabor potensial 30 kali, dan cabor reguler 20 kali. Kami memang mendorong cabor-cabor yang memiliki peluang besar untuk menyumbangkan emas,” imbuh dia.

Pada Porda 2013, Gunungkidul hanya bisa menjadi juru kunci di hadapan pendukungnya sendiri. Pada Porda tersebut, Gununkidul hanya mampu membawa pulang 15 emas, 26 perak, dan 67 perunggu.

“Semoga pada Porda Oktober mendatang, cabor yang memperoleh emas tetap mempertahankan prestasinya. Sedangkan perai perak, bisa meningkatkan menjadi emas,” ucap dia.

Sekretaris Pengkab Pelti Gunungkidul Agus Mantara mengatakan, Pelti tidak memasang target yang muluk-muluk. Menurutnya, bisa menempati peringkat tiga di setiap nomor sudah merupakan prestasii yang baik.

“Kami sudah membentuk tim bayangan untuk Porda 2015 di Kulonprogo,” ujar dia.

Agus menjelaskan, tim bentukannya masih disebut tim bayangan karena belum ada Kontingen Gunungkidul belum resmi dibentuk. Ia menambahkan, persiapan yang dilakukan yakni menggelar latihan empat kali dalam seminggu. “Kami juga menggelar try in dan try out,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya