SOLOPOS.COM - Florence Sihombing disidang di PN Jogja, Rabu (12/11/2014). (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Posting Path hina Jogja yang dilakukan Florence  Sihombing dianggap Jaksa sebagai kasus pidana sehingga Florence dianggap bersalah

Harianjogja.com, JOGJA-Jaksa tetap pada tuntutan awal, menyatakan Florence Saulina Sihombing atau Flo bersalah dan dijatuhi hukuman pidana dalam kasus dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Jawaban tersebut disampaikan dalam sidang pembacaan jawaban Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas pembelaan (pledoi) terdakwa, di Pengadilan Negeri Kota Jogja, Selasa (24/3/2015).

Dalam nota pembelaan setebal lebih dari 32 halaman, yang disampaikan oleh Flo dalam sidang sebelumnya (Senin, 22/3/2015), ia bersikukuh menyatakan Path, yang ia gunakan untuk menyebarkan status adalah media privat dan sifatnya tertutup.

“Namun, Path tetaplah media sosial yang sifatnya publik, bukan pribadi. Karena bisa mengakses maupun diakses 100 orang teman Path,” sebut JPU, RR.Rahayu.

Dengan demikian, JPU memohon hakim agar memutus Flo, selaku terdakwa, secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana, seperti yang disebutkan pada tuntutan JPU.

Sidang yang dipimpin oleh Bambang Sunanto, dan selesai pada sekitar pukul 10.30 WIB tersebut sedianya dilanjutkan pasa Selasa, 31 Maret dengan agenda putusan.

JPU menuntut terdakwa dengan hukuman pidana enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun dan denda Rp10 juta subsider tiga bulan kurungan. Karena dinilai secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 ayat 3 jo Pasal 45 ayat 1 UU ITE No.11/2008.

JPU menilai terdakwa terbukti dengan sengaja menyebarluaskan kalimat bernada menghina dan mencemarkan nama baik warga dan kota Jogja melalui Path pada Agustus 2014 lalu.

Status Path Flo saat itu yang kini diperkarakan di meja pengadilan, terdiri dari kalimat yang diantaranya berbunyi  ‘Jogja Miskin, Tolol, dan Tak Berbudaya. Teman-teman Jakarta dan Bandung jangan mau tinggal di Jogja. Orang Jogja Bangsat, diskriminasi, emangnya aku gak bisa bayar apa, aku KZL’.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya