SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mobil menerjang banjir. (theguardian.com)

Ketinggian air di Sungai Besole telah memasuki perkarangan warga dan sedikit lagi memasuki rumah warga yang ada di bantaran sungai.

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Wonosari pada Jumat (22/1/2016) berdampak terhadap meluapnya aliran Sungai Besole dan menerjang sebuah jembatan di Dusun Besari, Desa Siraman. Akibatnya akses jalan yang menghubungkan Dusun Besar dengan Seneng pun terputus untuk beberapa saat.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Pantauan yang dilakukan Harian Jogja, kemarin sore, ketinggian air di Sungai Besole telah memasuki perkarangan warga dan sedikit lagi memasuki rumah warga yang ada di bantaran sungai. Puluhan warga pun berkumpul di beberapa titik, seperi di Jembatan Pancuran, area bermain di Taman Pancuran serta di Dusun Winong, hanya untuk melihat meluapnya sungai Besole.

Salah seorang warga Dusun Besari, Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Sutrisno mengakui luapan banjir yang terjadi kemarin merupakan yang terbesar sepanjang musim hujan ini. Warga pun teringat kejadian banjir yang melanda di akhir 2013, sehingga mereka trauma peristiwa tersebut akan terulang kembali.

“Untungnya hujan sudah mulai reda. Kalau tidak, banjir yang terjadi bisa lebih parah lagi,” kata Sutrisno kepada Harian Jogja, Jumat kemarin.
Dia mengatakan, banjir yang terjadi membuat akses jalan penghubung di dua dusun (Besari-Siraman) terputus sementara waktu.

Kondisi ini terjadi karena jemabatan yang menjadi penghubung diterjang banjir. “Mudah-mudahan kontruksi bangunannya kuat. Jadi setelah air surut jembatan bisa dilalui lagi,” ungkapnya.

Pernyataan senada diungkapkan Marni, salah seorang warga yang melihat luapan aliran Sungai Besole. Dia berpendapat, banjir yang meluap sampai di jembatan selain dikarenakan intensitas hujan yang tinggi, juga dikarenakan adanya sisa rumpun bambu yang membuat aliran air menjadi kurang lancar.

Ia pun berharap agar banjir yang terjadi segera surut, sehingga peristiwa banjir yang terjadi dua tahun lalu tak terulang kembali. “Kami was-was dan juga takut, kalau hujan tak kunjung reda akan terjadi banjir yang lebih besar lagi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya