Jogja
Jumat, 23 September 2016 - 05:40 WIB

POTENSI BENCANA DIY : BPBD Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Tanah Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bencana longsor atau tanah bergerak serta banjir paling berpotensi terjadi selama masa pancaroba.

Harianjogja.com, JOGJA-Badan Penanggulangan Bencana mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana tanah longsor yang diakibatkan cuaca ekstrem selama masa pancaroba atau peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.

Advertisement

“Khususnya bagi masyarakat di kawasan perbukitan, kami imbau mewaspadai potensi longsor atau tanah bergerak,” kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Wahyu Pristiawan seperti dikutip Antara Rabu (21/9/2016).

Pristiawan mengatakan seperti tahun-tahun sebelumnya, bencana longsor atau tanah bergerak serta banjir memang paling berpotensi terjadi selama masa pancaroba dan menjelang puncak musim hujan.

Pada Selasa (20/9/2016) malam, hujan lebat yang mengguyur Sleman memicu tanah longsor yang mengakibatkan pagar Masjid Jetisan, Hargobinangun, Pakem, Sleman roboh. Lebar longsor mencapai tiga meter dengan kedalaman dua meter.

Advertisement

Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, ia berharap masyarakat tetap mewaspadai potensi bancana yang sama khususnya yang berada di daerah tebing atau perbukitan.

“Meski dampak bencana hingga saat ini belum signifikan, kami berharap masyarakat tetap waspada,” kata dia.

Menurut dia, peta zona rawan longsor atau pergerakan tanah masih relatif sama dengan tahun sebelumnya. Ia menyebutkan setidaknya terdapat 22 desa dari 6 kecamatan di Kulon Progo yang pernah mengalami longsor, di antaranya Desa Ngargosari, Pagerharjo, Gerbosari, Banjaroyo, Sidoharjo, Banjarsari, Banjararum, Purwoharjo, Giripurwo, Hargotirto, Hargowilis, Hargomulyo, Hargorejo, Pengasih, Kedung sari, Karangsari, Purwosari dan Kalirejo.

Advertisement

Di Kabupaten Gunung Kidul 13 desa dari 5 kecamatan yang rawan longsor di antaranya Srimartini, Wukir Harjo, Sampang, Watugajah, Tegalrejo, Jurangjero, Rejosari, Nglegi, Hargomulyo, Pilangrejo, Umbulrejo, Sawahan, Sidorejo, Putat, dan Gedang Sari. Selanjutnya Bantul dengan 12 desa rawan longsor, yakni Desa Argorejo, Sitimulyo, Bawuran, Wonolelo, Wukirsari, Muntur, Mangunan, Sriharjo, Selopamiro, Girijati dan Jatimulyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif