SOLOPOS.COM - Ilustrasi tersambar petir. (wikipedia)

Pasalnya beberapa hari terakhir, khususnya di kawasan Sleman bagian utara sering dilanda hujan disertai angin kencang.

 

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Harianjogja.com, SLEMAN- Masyarakat diimbau waspada terhadap bencana angin kencang dan petir. Pasalnya beberapa hari terakhir, khususnya di kawasan Sleman bagian utara sering dilanda hujan disertai angin kencang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Julisetiono Dwi Wasito menjelaskan, angin kencang yang melanda kawasan Sleman bagian utara menyebabkan kandang ayam milik Jayeng Tirtamartana, warga Dusun Tapansari, Candibinangun, Pakem, roboh. Robohnya kandang tersebut menyebabkan kerugian jutaan rupiah. “Dari Informasi yang kami dapat, di dalam kandang itu terdapat 5.000 ekor ayam potong siap jual,” katanya kepada wartawan, Senin (18/1/2016).

Selain kandang ayam, peristiwa tersebut juga merusak dua rumah warga di Desa Candibinangun. Beruntung, katanya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

“Ada dua rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tapi tidak parah. Untuk total nilai kerugiannya, kami masih belum melakukan penghitungan. Yang jelas, kami berharap masyarakat waspada,” harapnya.

Selain angin kencang, pada hari yang sama terjadi musibah kebakaran rumah masing-masing milik Ny Minuk dan Yulianto. Keduanya tercatat sebagai warga di Dusun Ngepring, Purwobinangun, Pakem. Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut menyebabkan aliran listrik di daerah tersebut. “Dari laporan yang kami terima, penyebab kebakaran adalah lilin yang menyala kemudian jatuh menyambar bagian rumah,” kata Juli.

BPBD Sleman, katanya, selalu mendapat info peringatan dini dan menyebarkan langsung ke masyarakat. Dari pemetaan BPBD, jumlah daerah rawan angin kencang bertambah. Awalnya hanya ada empat kecamatan yang masuk zona rawan (Kalasan, Sleman, Seyegan, dan Mlati) kini bertambah menjadi 15 kecamatan. “Kondisi cuaca saat ini sulit diperkirakan. Prediksinya, cuaca seperti sekarang berlangsung sampai April,” ujar Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya