SOLOPOS.COM - Pengurus OSIS SMK 5 Jogja (kanan) memberikan layanan informasi dan pendataan online dalam PPDB 2017 di sekolah tersebut, Senin (3/6/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Sedikit 1.300 dari total keseluruhan daya tampung SMA/SMK Negeri di DIY belum terpenuhi.

 

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Harianjogja.com, JOGJA – Sedikit 1.300 dari total keseluruhan daya tampung SMA/SMK Negeri di DIY belum terpenuhi. Disdikpora DIY mengeluarkan surat edaran untuk membuka pendaftaran secara offline bagi sekolah yang belum memenuhi kuota untuk melaksanakan pembelajaran tahun ajaran 2017/2018.

Kepala SMKN 5 Jogja Wiwik Indriyani menjelaskan, dari total 448 daya tampung proses PPDB online, belum semua kursi terpenuhi.

Masih ada 18 kursi yang belum terisi berada di tiga jurusan, terdiri atas Kriya Keramik kurang tujuh siswa, Kriya Kulit kekurangan enam siswa dan Kriya Kayu masih ada lima kursi belum terisi.

Fakta itu kontras dengan tahun sebelumnya, yang sekolahnya selalu menolak ratusan siswa. Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebabnya, namun penerapan sistem online seluruh DIY pertama kalinya bisa menjadi faktor penyebab.

“Baru tahun ini SMKN 5 [Jogja] kekurangan dan tidak memenuhi kuota, tahun sebelumnya ada 150 calon siswa yang tidak tertampung dan terpaksa kami melempar ke sekolah lain,” terangnya, Senin (10/7/2017).

Senada diungkapkan Kepala SMKN 3 Jogja Bujang Sabri. Ia menyatakan, dari total 460 kuota masih ada 18 kursi yang belum terisi. Kekurangan itu keseluruhan berada di Jurusan Teknik Audio Video.

Tahun sebelumnya, SMKN 3 Jogja juga belum pernah kekurangan siswa. Ia berharap ke depan, sistem pendaftaran online dievaluasi, terutama di hari ketiga, karena sebagian besar siswa sudah tidak bisa mendaftar di sekolah lain.

“Kalau biasanya kan masih bisa memantau lalu banyak yang mendaftar di hari terakhir, saat ini tidak bisa,” ungkap dia.

Sejalan dengan itu, kedua sekolah tersebut membuka pendaftaran secara offline sesuai dengan Surat Edaran Disdikpora DIY yang baru diterima sekolah pada Senin (10/7/2017). Menurut Bujang Sabri, inti dari SE tersebut, sekolah yang belum memenuhi kuota, masih bisa membuka pendaftaran selama dua hari.

Tetapi diprioritaskan bagi para pendaftar yang sebelumnya telah ditolak dari berbagai sekolah sesuai dengan data pendaftaran sebelumnya. “Sesuai petunjuka Disdikpora DIY kami membuka pendaftaran pada Rabu dan Kamis besok,” jelasnya.

Nasib serupa juga menimpa SMAN 2 Jogja. Bahkan beredar broadcast informasi melalui Whatsapp bahwa sekolah ini masih menerima pendaftaran karena kekurangan siswa. Antara lain Jurusan Mesin kurang 15 siswa, Jurusan Listrik kekurangan delapan siswa dan Jurusan Elektronik masih membutuhkan 10 siswa.

Kabid Perencanaan Disdikpora DIY Suroyo mengakui masih adanya sekolah belum memenuhi kuota yang disediakan. Kekurangan itu didominasi di SMK, tak terkecuali SMKN 2 Jogja dari total 736 kursi yang disediakan. “Iya ada jurusan tertentu di SMKN 2 Jogja yang belum terpenuhi, kalau jurusan lain sudah penuh semua,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya