Jogja
Jumat, 7 Juli 2017 - 08:19 WIB

PPDB 2017 : 2 Nama Tak Ditampilkan, Wali Murid Pilih Cabut Berkas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panitia PPDB SMK N 1 Pengasih sedang menempelkan poster, di kompleks sekolah, Kamis (6/7/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Persoalan sistem online terjadi dalam proses display nama peserta PPDB di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pengasih (SMK N 1 Pengasih)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Ombudsman Republik Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (ORI DIY) menyoroti tidak optimalnya operasi sistem online Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) 2017 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pengasih (SMK N 1 Pengasih).

Advertisement

Asisten ORI DIY Muhammad Rifky mengungkapkan, persoalan sistem online terjadi dalam proses display nama peserta PPDB di sekolah tersebut. Dari hasil pantauan ORI di sekolah, pada salah satu jurusan, kuota kelas mampu menampung 64 siswa dengan 20% di antaranya siswa miskin.

Namun dalam sistem, yang ditampilkan hanyalah 62 siswa atau terdapat dua nama siswa yang tak ikut ditampilkan padahal belum tereliminasi dari sistem. Akibat dari sistem display yang seperti itu, banyak wali murid yang kemudian memilih mencabut berkas lalu mendaftarkan anaknya, dan mendaftarkan anaknya ke sekolah pilihan kedua atau alternatif.

Ia berharap soal sistem ini dapat segera ditindaklanjuti oleh sekolah, agar wali murid dapat mengetahui posisi anak mereka, apakah masih aman atau sudah tereleminasi dari daftar peserta yang lolos seleksi.

Advertisement

“Tidak menutup kemungkinan, sistem online yang seperti itu membuka celah manipulasi nilai di tataran operator dan pihak terlibat lainnya, yang kemudian melakukan unggah data,” kata dia, Kamis (6/7/2017).

Namun di sisi lain, sistem online juga memiliki kelebihan, untuk mempersempit kecurangan lain karena semua data terkait PPDB langsung ditampilkan, imbuh dia. Jajarannya akan melakukan penelusuran lebih jauh mengenai sistem online PPDB ini, dan menggali akar permasalahan.

Koordinator PPDB online SMK N 1 Pengasih, Sukijo menjelaskan pihaknya tak dapat berbuat banyak mengenai kelemahan sistem PPDB online yang digunakan. Karena sistem tersebut langsung dikelola oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.

Advertisement

Sukijo tak menampik bahwa sejumlah wali murid merasa kecewa dengan tidak tertampilkannya nama-nama siswa di sistem tersebut, hanya saja kemudian pihaknya akan langsung memberikan masukan kepada wali murid untuk mendaftarkan anaknya di sekolah pilihan kedua.

Salah seorang wali murid, Ramijo meminta pemerintah dan jajarannya segera melakukan evaluasi sistem. Tidak tertampilkannya nama anak mereka pada sistem online, namun belum berstatus ‘tereliminasi’ membuat dirinya sulit melakukan pantauan.

Salah seorang wali murid, Ramijo(50) warga Kembang, Margosari, Kecamatan Pengasih mengungkapkan rasa kekecewannya terhadap sistem online yang digunakan. Menurutnya pihak terkait harus melakukan evaluasi untuk ke depannya.

“Kita mantaunya juga susah kalau kayak gini. Apalagi kalau nanti namanya sudah nggak kelihatan tapi statusnya belum tereliminasi,” katanya.

Advertisement
Kata Kunci : PPDB 2017 Ppdb Kulonprogo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif