SOLOPOS.COM - Pendaftaran Siswa SMK (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi terkait adanya jurusan tertentu di SMK yang tidak diminati sehingga kekurangan siswa

 
Harianjogja.com, JOGJA – Disdikpora DIY akan melakukan evaluasi terkait adanya jurusan tertentu di SMK yang tidak diminati sehingga kekurangan siswa. Selain melakukan penggantian jurusan sesuai tren kebutuhan, Disdikpora akan memotivasi jenjang SMP agar bersedia masuk ke SMK tertentu seperti kelautan, pertanian dan bangunan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, ada beberapa SMK yang daya tampungnya belum terpenuhi. Pihaknya memberi kesempatan untuk bisa melayani pendaftaran secara offline sampai tanggal 14 agar tanggal 17 Juli dapat melaksanakan pembelajaran di tahun ajaran baru.

Tidak terpenuhi kuota, bukan berarti tidak ada muridnya, tetapi karena daya tampung banyak. Namun, ia mengakui ada beberapa jurusan SMK yang ternyata tidak diminati oleh siswa.

“Kalau kemudian ada jurusan yang sudah tidak diminati nanti jurusan itu kita ganti. Mungkin itu karena sudah jenuh dengan jurusan tersebut,” terang Aji, Selasa (11/7/2017) sore.

Ia menambahkan, setelah pendaftaran offline, Disdikpora akan meminta pihak sekolah untuk membuat laporan. Dari laporan itu akan dijadikan evaluasi, guna menentukan apa langkah yang harus dilakukan terhadap jurusan yang dinilai tidak diminati untuk tahun depan.

Jika hasil evaluasi, kesimpulannya calon siswa atau peminat sudah jenuh, maka akan dibandingkan dengan sekolah lain pada jurusan yang sama. Jika suatu jurusan yang sama di beberapa sekolah mengalami fenomena tidak diminati, memungkinkan untuk dilakukan penggantian jurusan yang sesuai dengan minat.

Aji mengatakan, sejumlah jurusan yang tidak diminati tersebut antara lain, kelautan, pertanian, bangunan dan kriya. Padahal prinsip pemerintah membuka program itu untuk mensuplai kebutuhan lapangan kerja yang dibutuhkan ke depan.

Meski demikian, penutupan atau penggantian suatu jurusan di sebuah SMK memang tidak mudah. Butuh kajian lebih lanjut. Jika harus diganti, perlu mempertimbangkan fasilitas serta sumber daya manusia (SDM) sekolah, diusahakan dengan rumpun keilmuan yang hampir sama sehingga kebutuhan SDM mudah terpenuhi.

“Guru yang tersedia beda. Nggak mungkin [jurusan] Teknik Audio Video diganti busana, walaupun busana banyak dibutuhkan. Gurunya beda, alat elektonik, yang baru mesin jahit. Perlu kajian, seperti kalau ada teman sekolah mengajukan penambahan [jurusan], kami survei,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya