Jogja
Kamis, 6 Juli 2017 - 13:20 WIB

PPDB 2017 : Kuota Belum Terpenuhi, Sekolah Masih Bisa Terima Siswa Baru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Penerimaan Peserta Didik Baru untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) berakhir pada Rabu (5/7/2017)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Penerimaan Peserta Didik Baru untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) berakhir pada Rabu (5/7/2017). Namun demikian, Dinas Pendidikan Pemudah dan Olahraga Gunungkidul masih memberikan kesempatan pada sekolah yang kekurangan murid untuk membuka pendaftaran hingga tahun ajaran 2017-2018 dimulai.

Advertisement

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan, pihaknya masih memberikan dispensasi kepada sekolah-sekolah yang kekurangan murid untuk menerima siswa baru, meksi masa pendaftaran telah ditutup, kemarin.

Hal itu dilakukan agar kuota minimal rombongan belajar 20 anak dapat terpenuhi. “Masih kami perbolehkan dan tenggat waktunya hingga tahun ajaran baru dimulai pada 17 Juli mendatang,” kata Bahron kepada Harianjogja.com, Rabu kemarin.

Namun demikian, lanjut dia, apabila saat tahun ajaran baru dimulai tetap kekurangan murid, maka sekolah tetap diperbolehkan melaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa yang ada.

Advertisement

“Tetap dijalankan. Terlebih lagi, jumlah murid yang ada di Gunungkidul juga terus mengalami penurunan setiap tahunnya,” ujarnya.

Bahron merinci, kapasitas tempat duduk siswa baru di tingkat SD melebihi kuota. Untuk saat ini, sambung dia, di Gunungkidul ada sekitar 14.000 kuota, sedang jumlah siswa yang wajib sekolah diperkirakan hanya mencapai 9.000 anak. “Pada praktiknya di lapangan nanti masih ada sekolah-sekolah yang kekurangan murid,” katanya.

Menurut dia, jumlah murid yang terus mengalami penurunan pada setiap tahunnya menjadi permasalahan sendiri. Salah upaya mengantisipasi tren ini dengan melakukan pengabungan sekolah.

Advertisement

Hanya saja, kata Bahron, upaya tersebut harus dilakukan kajian yang matang, salah satunya berkenaan dengan dampak penggabungan di masyarakat. “Kami tidak bisa langsung gabung karena harus dibarengi dengan kajian yang mendalam,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif