SOLOPOS.COM - Pimpinan Laskar PPP DIY memberikan pernyataan sikap terkait penolakan dua kubu pimpinan DPP PPP dan mendesak digelarnya muktamar luar biasa di Markas DPW PPP Jalan Tentara Rakyat Mataram, Bumijo, Jetis, Kota Jogja, Senin (3/4/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

PPP DIY menyatakan sikap atas dualisme kepemimpinan dalam partai tersebut

Harianjogja.com, JOGJA — Konflik dualisme kepemimpinan di tubuh partai berlambang kakbah membuat kader di daerah semakin gerah. Sebanyak 200 Laskar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY menyerukan penolakan terhadap kepemimpinan DPP PPP, baik kubu Djan Faridz maupun Romahurmuzi. Mereka mendesak adanya muktamar luar biasa untuk memilih pemimpin baru. Bahkan menyatakan kesiapannya membiayai seluruh akomodasi pelaksanaan muktamar.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Baca Juga : PPP DIY Gelar Muswil, Dualisme Kepengurusan Jadi Pembahasan

Penasehat Laskar PPP DIY Muhammad Yazid menjelaskan, 200 pimpinan laskar PPP se-DIY sudah sepakat untuk menolak kedua kubu. Alasannya karena keduanya telah merusak jalinan persaudaraan di PPP. Kesepakatan itu datang dari laskar di akar rumput yang telah melakukan pertemuan pada Minggu (2/4). Yazid menyebut langkah ini sebagai gerakan revolusi PPP.

“Kami resah, gundah gulana dengan perkembangan terakhir dua kubu partai yang tidak menuju pada satu titik tujuan bersama. Karena itu kami menganggap imam [pimpinan] kedua kubu sudah batal, tidak sah dan harus diganti,” terangnya dalam konferensi pers di Markas DPW PPP Jalan Tentara Rakyat Mataram, Jetis, Kota Jogja, Senin (3/4/2017).

Pria yang juga Anggota Komisi D DPRD DIY ini menegaskan, pimpinan kedua kubu itu harus segera dilengserkan dan dilakukan muktamar luar biasa. Bahkan seluruh laskar PPP DIY siap menanggung seluruh akomodasi pelaksanaan muktamar tersebut dengan cara bantingan untuk mendapatkan dana. Mengingat, kemelut dua kubu itu, DPW PPP DIY menjadi tidak diakui pemerintah yang berdampak pada tidak bantuan anggaran. Kondisi keuangan mereka pun defisit selama dua tahun terakhir.

“Kalau pelu kita akan sowan ke Mbah Maimun [KH. Maimun Zubair Pimpinan Ponpes Al-Anwar, Rembang, Ketua Dewan Syuro PPP], untuk menindaklanjuti ini. Kami akan memviralkan gerakan dan Jogja sebagai motor penggerak muktamar luar biasa,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya